Isu terkini tentang kapasitas organisasi pemerintah di dunia adalah bagaimana menyelesaikan masalah pelik yang terjadi dengan tiba-tiba dan tidak terprediksi. Pandemik Covid-19 saat ini adalah contoh nyatanya. Di sisi lain, perkembangan sains dan teknologi yang cepat, hampir selalu melampaui limit kapasitas organisasi dan administrasi pemerintah dalam meresponsnya. Kemajuan sains dan teknologi dan kompleksitas di baliknya telah membawa sejumlah dilemma dalam kepemerintahan.
Dari pengalaman saya menghibridisasi ilmu hukum dan pemerintahan positivistik dengan kearifan lokal masyarakat, saya sampai pada pelajaran penting (learning point) bahwa pemimpin harus bijaksana dan mawas diri ketika mengelola kekuasaan dan politik dalam relasinya dengan tatanan masyarakat. Ia dapat menjadi pemicu kehidupan yang demokratis, dapat menjadi engine untuk akselerasi kesejahteraan rakyat, dan dapat menjadi perisai untuk perlindungan rakyat.
Untuk itu, pemimpin sebagai agen sekaligus struktur yang bertugas menyambungkan nilai-nilai kreatif masa lalu dengan masa sekarang dan masa depan, seyogianya memiliki tiga kapasitas sekaligus. Pertama, kapasitas adaptif, agar tidak terjadi diskontinyitas.
Kapasitas ini bisa menjadi alat untuk berselancar agar semua nilai positif masa lalu, masa kini, dan masa depan melebur menjadi satu fitur baru yang terus menjaga eksistensinya. Kedua, kapasitas harmoni, agar keseimbangan terjaga. Dengan keseimbangan yang terjaga, kita semua akan bisa sampai kepada tujuan yang substantif.
Baca Juga: Banyak Dapat Ilmu di Warung Kopi, Syahrul Yasin Limpo: Saya Profesor Lapangan
Turbulensi, gesekan, dan chaos tumbuh subur dari ketidakseimbangan. Instrumen yang paling kuat dalam kapasitas harmoni adalah perikeadilan. Ketiga, kapasitas partisipatif, agar pencapaian tujuan bersama melibatkan sebanyak mungkin individu, kelompok, entitas, komunitas, etnis, suku dan agama.
Dalam dunia kepemerintahan, bukanlah kesuksesan mencapai tujuan yang terpenting, tetapi bagaimana proses mencapai tujuan jauh lebih utama. Pemimpin yang hebat adalah mereka yang mampu berlari dengan cepat, tetapi ia sampai di tujuan secara bersama mitra, pengikut dan bahkan lawannya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
- 9 Rekomendasi HP Murah Rp 1,5 Jutaan di Juni 2025, Duet RAM 8 GB dan Memori 256 GB
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Kapasitas 8 Orang, Kursi Nyaman untuk Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Mantan Dirut ASDP Ira Puspadewi Segera Disidang, Kursi Pesakitan Menanti
-
Daftar 5 Motor Listrik Murah Juni 2025: Mulai Rp 6 Jutaan, Disubsidi Pemerintah!
-
Daftar 5 Mobil Baru Murah di Indonesia Juni 2025: Mulai Rp 130 Jutaan, Desain Keren dan Irit BBM!
-
Hancurkan Malaysia 4-0, Timnas Putri Indonesia ke Semifinal Piala AFF U-19 2025
-
Rudiantara Ungkap Kasus Fraud eFishery dan Investree Buat Pendanaan Startup RI Anjlok
Terkini
-
Sinergi Pabrik Tepung Terigu untuk Kesejahteraan Masyarakat Makassar
-
11 Ribu Lulusan SMP di Kota Makassar Terancam Tidak Lanjut ke SMA Negeri
-
Uji Kenyamanan Transportasi Publik Makassar: Bima Arya Naik Pete-Pete & Becak
-
Korupsi Jalur Kereta Api Sulsel, KPK Dalami Hal Ini
-
Narendra Modi: Gambar-gambar Dari Lokasi Jatuhnya Pesawat Air India Sangat Menghancurkan Hati