Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 24 Februari 2022 | 06:05 WIB
Ilustrasi: Acara kenal pamit Kapolrestabes Makassar yang diadakan di Aula Mappaoddang Polrestabes Makassar Jalan Jenderal Ahmad Yani, Selasa (4/1/2022) [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - FA (48 tahun) terlapor pelaku kasus kekerasan dalam rumah tangga tidak hanya menyiksa istrinya, SZ (36 tahun). Anaknya pun tidak luput dari aksi kekerasan.

Kepala UPT Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Sulsel, Meisye Papayungan mengatakan korban SZ sebenarnya sudah dua kali melaporkan pelaku ke polisi. Pertama karena kasus KDRT yang dialaminya, kedua karena kasus kekerasan terhadap anak.

Meysie mengaku pasangan suami istri ini punya dua anak. Satu anaknya berkebutuhan khusus.

"Anaknya juga dipukul. Sudah dilaporkan," ujar Meysie, Rabu, 23 Februari 2022.

Baca Juga: Mulai 30 April 2022 Warga Makassar, Gowa, Maros, Takalar, dan Pangkep Tidak Bisa Nonton TV Pakai Saluran Biasa

Namun, pihak Polres lamban menangani kasus ini. Padahal, laporannya sudah cukup lama.

DPPPA kemudian menanyakan alasannya ke penyidik. Ternyata FA tidak kooperatif.

Selain itu belakangan diketahui FA juga punya saudara di Mabes Polri dan Polda Sulsel.

Penyidik bahkan sempat mendatangi rumah pelaku. Namun dihalang-halangi oleh saudara pelaku yang berprofesi sebagai polisi.

Meysie berharap kasus ini mendapat perhatian oleh aparat penegak hukum. Apalagi korban SZ saat ini mengalami tekanan.

Baca Juga: Momen David da Silva Cetak Gol Tercepat di Era Liga 1, Cuma Butuh 12 Detik

FA bahkdan disebut sering datang melakukan teror di Rumah Aman milik DPPPA Pemprov Sulsel. Ia sampai menggedor-gedor pagar.

Belakangan FA kembali dilaporkan karena kasus penganiayaan. Ia memukul pegawai pendamping sosial di Rumah Aman.

"Pegawai kami juga ketakutan. Apalagi disitu tidak ada pengamanan khusus. Kita harap kasusnya bisa ditangani secepatnya," ujar Meysie.

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Haryanto yang dimintai keterangan berjanji akan mengusut tuntas kasus ini.

Ia berdalih FA sebelumnya tidak pernah memenuhi panggilan polisi karena positif Covid-19.

"Terlapor positif Covid-19 dua kali makanya pemeriksaan tertunda. Tapi segera kita panggil lagi," ungkap Budi.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More