Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 10 Februari 2022 | 11:21 WIB
Air sungai di Desa Lonjoboko, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan berbusa [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Warga Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan dihebohkan dengan air sungai berbusa, Rabu, 9 Februari 2022. Kejadiannya di Desa Lonjoboko, Kabupaten Gowa.

Fenomena tersebut dibagikan oleh beberapa warganet di media sosial. Dalam video yang beredar luas menampilkan air mengalir berbusa-busa berwarna putih. Sekilas seperti salju.

Warga sekitar bertanya-tanya, apakah ini murni fenomena alam atau ada penyebab lainnya. Apalagi, air berbusa itu terjadi sepanjang dua kilo meter dan menuju ke arah aliran sungai Jeneberang.

"Apakah ini fenomena alam? air dari gunung berbusa seperti busa deterjen sepanjang 2 kilo meter," tulis akun @mismaya Alkhaerat di facebook.

Baca Juga: Kisah Ramsiah Tasruddin Dosen UIN Alauddin Berjuang Hadapi Ancaman Jeratan UU ITE di Polres Gowa

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemprov Sulsel Hasbi Nur mengaku timnya sudah mengambil sampel air sungai untuk diteliti. Apakah penyebab busa di air sungai tersebut diakibatkan oleh senyawa organik atau faktor lain.

"Namun biasanya karena limbah tapi kita belum tahu. Baru mau diuji sampling," kata Hasbi.

Namun, kata Hasbi, biasanya air berbusa karena tercemar kandungan surfaktan atau senyawa dalam produk pembersih yang membantu untuk membersihkan kotoran.

Air sungai di Desa Lonjoboko, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan berbusa [SuaraSulsel.id/Istimewa]

Ketika polutan organik deterjen misalnya, masuk ke dalam sungai maka akan timbul busa.

"Tapi kita tunggu dulu hasil uji samplingnya. Biasanya karena limbah, baik rumah tangga ataupun pabrik," jelasnya.

Baca Juga: Viral 3 Penagih Utang Masuk Rumah Warga di Kabupaten Gowa, Dikejar Sampai Dalam Kamar

Banyak warganet yang berpendapat bahwa itu limbah. Namun beberapa lainnya menampik dan mengatakan tak ada pabrik di sekitar wilayah tersebut.

Saat ini desa tersebut sedang ramai dikunjungi. Banyak masyarakat yang memanfaatkannya untuk berswafoto.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More