SuaraSulsel.id - Pemerintah Kota Makassar mempercepat vaksinasi COVID-19 menggunakan vaksin Pfizer. Sebelum vaksin tersebut kedaluwarsa dan rusak.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Makassar dr Nursaidah Sirajuddin mengatakan, stok vaksin Sinovac disimpan dulu. Guna memaksimalkan penggunaan vaksin jenis Pfizer. Hingga akhir November 2021 ini.
"Untuk Pfizer, inilah sekarang yang kita gencarkan. Makanya Sinovac kita simpan untuk dosis kedua dan untuk Pfizer kita galakkan secepat mungkin karena tanggal kedaluwarsanya sudah mendekat, itu kita berupaya menghabiskan sampai akhir November ini," ujar Nursaidah, Senin 8 November 2021.
Nursaidah Sirajuddin yang kerap disapa dokter Ida menjelaskan kedaluwarsa yang dimaksud tidak seperti yang dipahami pada umumnya. Kedaluwarsa vaksin Pfizer ini ditentukan oleh penyimpanannya yang harus berada dalam kondisi beku atau minus 17 derajat Celcius.
Namun pada kenyataannya, ia mengakui bahwa banyak dari vaksin yang mencair. Karena pendistribusian melalui berbagai proses dan tempat penyimpanan yang kurang memadai. Sehingga vaksin Pfizer di Kota Makassar mencair dan hanya bisa digunakan selama satu bulan ke depan.
"Pfizer itu pengelolaannya tersendiri, harus di suhu beku minus 17 derajat Celcius. Ketika dia cair di suhu 28 derajat Celcius, itu masa waktunya hanya sebulan dan harus segera kita distribusikan," urainya.
Kota Makassar memperoleh vaksin jenis Pfizer sejak satu bulan lalu sekitar 50 ribu dosis dan Dinkes Makassar mengklaim separuhnya telah diberikan ke masyarakat.
"Kalau kita bicara stok, itu sudah berjalan sejak kemarin. Soal sisanya kan harus dari data, sekarang saya belum pantau. Tapi sudah ada setengah lah kita pakai," kata dia.
Dokter Ida menjelaskan bahwa semua vaksin mulai dari Sinovac, Moderna, Pfizer, Sinopharm dan AstraZeneca, tidak ada perbedaan, semua manfaatnya sama yaitu mencegah kematian dan kesakitan.
Baca Juga: Sejarah Kota Makassar, Dari Tempat Hunian Menjadi Pusat Perdagangan Dunia
"Cuma, jika kita bicara soal merek, maka apa yang diberikan Kementerian itu yang kita gunakan dan itulah yang pemerintah mampu beli," ujarnya.
Hingga 7 November, berdasarkan data KPCPEN, cakupan vaksinasi di Kota Makassar telah mencapai 75 persen untuk dosis 1, sedangkan pada dosis 2 mencapai 51 persen dari sasaran. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Bocah Viral Pemungut Sisa Kue di Gowa Dapat Hadiah Sepeda dari Gubernur Sulsel
-
Gubernur Sulsel Tanggung Biaya Pengobatan Semua Korban Aksi Unjuk Rasa Bone
-
Uang Palsu Kembali Gegerkan Gowa! 2 Wanita Ditangkap
-
Sekda Sulsel: Pencegahan TPPO Harus dengan Pendekatan Lintas Sektor
-
Setelah Demo Ricuh, Kenaikan Pajak PBB di Bone Akhirnya Ditunda!