SuaraSulsel.id - Lahan milik Bosowa di Jalan Tanjung Bunga, Kota Makassar diambil kembali. Padahal lahan ini pernah diserahkan ke Pemkot Makassar tahun lalu.
Ceritanya begini, saat itu Kota Makassar dipimpin Penjabat Wali Kota Rudy Djamaluddin. Rudy ingin Tanjung Bunga dipercantik untuk jadi landmark Kota Makassar.
Hal tersebut turut didukung oleh Gubernur Sulsel kala itu, Nurdin Abdullah. Karena jalan yang akan dilebarkan sampai 50 meter, Pemkot Makassar harus membebaskan lahan milik pihak ketiga terlebih dahulu.
Salah satunya lahan milik Bosowa. Ada juga laham milik GMTD, Chairul Tanjung, dan Kalla Grup. Anggarannya menelan ratusan miliar rupiah jika dibebaskan.
Berkat lobi Nurdin Abdullah, pihak ketiga kemudian sepakat. Lahan itu dihibahkan ke Pemkot. Penyerahan sertifikat lahan dilakukan pada 13 September 2020.
Penyerahan sertifikat hibah lahan diberikan langsung kepada Rudy Djamaluddin, dari pemilik lahan. Salah satunya founder PT Bosowa Corp, Aksa Mahmud.
Saat itu, Aksa Mahmud mengaku ingin menghibahkan lahannya sebagai wujud cintanya terhadap Kota Makassar. Ia ingin melihat Makassar pembangunannya maju.
Hibah lahan itu juga diharap bisa mempercepat proses pelebaran jalan. Sehingga perekonomian juga bisa bertumbuh cepat.
Namun, pengerjaannya mandek hingga masa jabatan Rudy Djamaluddin berakhir. Wali Kota Makassar terpilih, Moh Ramdhan Pomanto pun enggan menindaklanjuti.
Baca Juga: Pemkot Makassar Akan Gunakan Mesin Pengolah Sampah Berbasis Energi
Setahun terkatung-katung, kini lahan tersebut diambil kembali oleh pihak Bosowa. Lahan itu bahkan ditutupi spanduk bertuliskan "Tanah Ini Milik Bosowa, Dilarang Membangun".
Spanduk tersebut dinilai bertentangan dengan komitmen Bosowa sebelumnya, yang akan menyerahkan lahan tersebut ke Pemkot Makassar.
Kepala Seksi Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar, Darlis mengaku penyerahan lahan oleh pihak ketiga saat itu hanya sekadar seremonial atau lisan. Tidak ada alas hak berupa sertipikat lahan yang diserahkan hingga kini.
"Kemarin itu memang cuma pernyataan dari beberapa pemilik lahan di sana. Ada beberapa termasuk Bosowa, Chairul Tanjung, GMTD," kata Darlis, Selasa, 2 November 2021.
"Jadi memang ada pernyatannya untuk menyerahkan lahan untuk pelebaran jalan Metro Tanjung Bunga. Tapi sejauh ini belum ada tindak lanjut terkait penyerahan sertifikat," tambahnya.
Ia mengaku Pemkot Makassar saat ini hanya fokus pada rehabilitasi Jalan Metro Tanjung Bunga, bukan pengerjaan pedestrian. Termasuk memperbaiki median jalan yang juga butuh pembenahan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Ketua PKK Sulsel Beri Hadiah Rp300 Juta di Jambore PKK 2025
-
Berapa Bulan Gaji Pemain PSM Makassar Belum Dibayar? Ini Pengakuan Manajemen
-
3 Tersangka Perumda Palu Dijebloskan ke Penjara!
-
Penampakan Ulat di Sayur Brokoli MBG Siswa SD Makassar
-
Detik-Detik Bocah 3 Tahun Terjatuh ke Laut di Pantai Losari