SuaraSulsel.id - Ribuan warga Makassar terlihat antre hingga berdesak-desakan di Jalan Urip Sumoharjo Kota Makassar, Kamis 26 Agustus 2021.
Suasana ini direkam oleh masyarakat dan diunggah oleh akun instagram Makassar_info
Dalam kolom komentar video singkat tersebut seorang netizen mengaku kecewa. Karena sebelumnya panitia mengumumkan tempat vaksinasi di pangakalan taksi Bosowa. Namun dipindahkan ke Gedung 45.
"Kyk tdi ini di php katanya di pangkalan taxi bosowa eh trnyata dipindahkan di gedung 45 mana sudah bnyak yg mnunggu di sna," tulis akun sakinahafidd_19
Baca Juga: Satpol PP Kota Makassar Dihimbau Tetap Santun Namun Tegas Menegakkan Aturan
"Ya ampun kasihan bgt smpe bejubel gitu,pdhl disini mlh smpe vaksinator ny yg nyamperin ke rumah..krna bnykan yg gk pd mau di vaksin AZ," tulis destymutiaraatinambunan
Mengutip Antara, sebelumnya diberitakan Gebyar Vaksin gelombang kedua di Makassar akan digelar dengan menyiapkan kuota sebanyak 15.000 dosis selama dua hari pelaksanaan, tepatnya pada 26 dan 27 Agustus 2021, dibuka pukul 08.00-15.00 Wita.
Subhan Djaya Mappaturung selaku Ketua Satgas COVID-19 KALLA di Makassar, pekan lalu, mengatakan vaksinasi gelombang II ini diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin melakukan vaksin pertama maupun kedua.
"Kami kembali mengajak masyarakat untuk mengikuti Gebyar 75.000 Vaksin yang kini sudah memasuki gelombang kedua. Mari kita terus bergerak bersama keluar dari pandemi ini yang di mana kunci keberhasilannya dengan melakukan vaksinasi," ujar Subhan.
Adapun lokasi vaksinasi pertama, yaitu Gedung Lestari Bosowa dan Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab (Stiba) Antang. Sementara itu, lokasi vaksinasi kedua dilaksanakan di Wisma Kalla, Mal Ratu Indah (MaRI), NIPAH dan Masjid Al Markaz.
Baca Juga: Kerap Muncul Kerumunan, Ini Syarat Wajib Gelar Vaksinasi Massal di Palembang
Vaksinasi kedua ini khusus diberikan kepada peserta vaksin pertama 28 dan 29 Juli 2021 dan telah mengikuti program "10.000 Vaksin untuk Makassar".
Peserta yang telah vaksin pertama pada gelaran "10.000 Vaksin untuk Makassar" harus mengikuti vaksin di lokasi vaksin yang sama pada lokasi tahap 1, kecuali peserta yang mengikuti vaksinasi di Graha IDI berpindah lokasi ke Wisma Kalla.
"Kami pun mengimbau kepada masyarakat untuk memperhatikan ketentuan yang perlu disiapkan sebelum ke lokasi vaksinasi demi lancarnya kegiatan ini," tambah Subhan mengemukakan.
Adapun ketentuan untuk mengikuti vaksinasi ini ialah peserta mendaftar langsung di tempat dengan wajib membawa KTP untuk peserta umur 18 tahun ke atas dan membawa Kartu Keluarga untuk peserta 12-17 tahun, wajib makan sebelum melakukan vaksinasi, wajib menjaga protokol kesehatan selama di area vaksinasi dan wajib membawa alat tulis sendiri untuk pengisian kartu vaksin.
Bagi peserta yang berobat rutin untuk penyakit kronis, mohon untuk membawa surat rekomendasi vaksin dari dokter spesialis.
Bagi ibu hamil diperkenankan mengikuti kegiatan vaksinasi jika usia kandungan sudah 13 minggu dan berada di trimester kedua kehamilan.
Bagi peserta vaksin tahap II yang sebelumnya mengikuti vaksin tahap 1 pada program "10.000 Vaksin untuk Makassar" wajib membawa kartu kontrol tahap I. Jangan khawatir, kegiatan ini juga terbuka bagi peserta vaksinasi tahap 2 yang sebelumnya tidak mengikuti vaksin tahap 1 program "10.000 Vaksin untuk Makassar" dan akan dilayani pada pukul 13.00-15.00 WITA.
Menurut Subhan, KALLA terus berkomitmen untuk terus memberi kontribusi dalam berbagai gerakan vaksinasi untuk mendukung program pemerintah memperluas cakupan vaksinasi massal, khususnya di Kota Makassar.
Saat ini vaksinasi merupakan kunci keberhasilan untuk keluar dari pandemi sehingga perekonomian dapat kembali berjalan dengan baik.
Dalam menyukseskan Gebyar 75.000 Vaksin ini, Kalla Group melalui Yayasan Hadji Kalla kembali bekerja sama dengan IDI Makassar, PMI Kota Makassar, Dinas Kesehatan Kota Makassar serta Kodam XIV Hasanuddin. Kali ini turut didukung oleh PSM Makassar, Inievent, PT Mars Indonesia, Masjid Al Markaz Al Islami, Fakultas Teknologi Industri (FTI) UMI Makassar, Grab, Gojek, Das’ad Latif Center, Rumah Sakit Bhayangkara, Wahdah Islamiyah dan Milo.
Berita Terkait
-
Bias Antara Keadilan dan Reputasi, Mahasiswi Lapor Dosen Cabul Dituduh Halusinasi
-
Promo Kuliner Khusus Nasabah BRI di Makassar: Dari Kopi Hingga Steak, Diskon Hingga 20%!
-
Dibela Orang Asli Bugis, Denny Sumargo dan Farhat Abbas Ditantang Naik Ring
-
Tiga Pengusaha Skincare di Makassar Jadi Tersangka, Tapi Identitas Dirahasiakan Polisi
-
Denny Sumargo Orang Mana? Cucu Crazy Rich Lancar Bilang Siri Na Pacce saat Tinggalkan Rumah Farhat Abbas
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Tax Amnesty Dianggap Kebijakan Blunder, Berpotensi Picu Moral Hazard?
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
Terkini
-
Dikenal Religius, Oknum Dosen Unhas Lecehkan Mahasiswi Saat Bimbingan Skripsi
-
Memanas! Dua Mantan Wali Kota Parepare Saling "Buka Aib" di Rapat Komisi II DPR RI
-
Bye-bye Stadion Mattoanging, Welcome Stadion Sudiang 2025!
-
Polri Tegaskan Netralitas di Pilkada 2024, Ancam Tindak Tegas Anggota yang Berpolitik Praktis
-
Jumlah Pemilih, TPS, dan Titik Rawan Pilkada Sulsel 2024