SuaraSulsel.id - Laboratorium PCR atau Polymerase Chain Reaction di RSUD Daya Pemerintah Kota Makassar resmi beroperasi.
Laboratorium PCR yang digunakan untuk mendiagnosis penyakit Covid-19 ini teknologi mutakhir. Mampu mendeteksi semua jenis material genetik virus Corona.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar Dr Andi Iriani Khadijah mengatakan, Pemkot Makassar memiliki dua unit alat PCR terbaru, yang berasal dari bantuan BNPB dan pengadaan dari APBD Kota Makassar.
"Teknologi alat PCR di RSUD Daya ini pertama di Sulawesi Selatan, mampu mendeteksi all varian Covid-19 dan semua hasil pemeriksaannya langsung terinput di akun NAR (New All Record), di bigdata Kemenkes RI," ungkap Iriani dalam keterangannya, Selasa (24/8/2021).
Iriani menambahkan, pemeriksaan sampel di Laboratorium PCR di RSUD Daya ini dapat diketahui hasilnya sekitar 3-4 jam.
Selain melayani pemeriksaan sampel swab dari pasien dari beberapa rumah sakit dan Puskesmas di Kota Makassar, Lab PCR RSUD Daya ini juga melayani pemeriksaan PCR untuk syarat penerbangan.
"Kemampuan alat PCR ini bisa diketahui hasilnya sekitar 3-4 jam saja, bagi yang ingin melakukan perjalanan dengan pesawat, bisa langsung datang ke RSUD Daya. Biayanya sesuai dengan yang sudah ditetapkan pemerintah (sekitar Rp 500 ribu)," pungkas Iriani.
Sebelumnya, Wali kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto telah meninjau Lab. PCR RSUD Daya, awal Agustus lalu. Danny, sapaan Ramdhan Pomanto mengatakan laboratorium ini disiapkan lengkap oleh Pemkot Makassar untuk mendeteksi sampel Swab PCR, dengan sensitivitas tinggi yang mampu mendeteksi 4 varian baru Covid-19.
"Jadi kalau menggunakan alat PCR biasa, delta tidak dapat dideteksi, dianggap negatif. Di laboratorium ini super sensitif, bisa mendeteksi varian baru yang bergeser dari virus Corona sebelumnya," ujar Danny, Minggu 1 Agustus lalu.
Baca Juga: Tulisan Kritik Pemerintah Marak di Kota Makassar, Pengamat : Baliho Lebih Mengganggu
Danny Pomanto menyebutkan laboratorium berstandar biosafety level 2, sesuai standar Kemenkes RI Ini, bakal menerima sampel selama 24 jam, atau jika dihitung bisa memeriksa sampai 1.200 sampel dalam sehari.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Terbukti Tak Ada Hubungan, Kenapa Ridwan Kamil Dulu Kirim Uang Bulanan ke Lisa Mariana?
Pilihan
-
Hasil Super League: Brace Joel Vinicius Bawa Borneo FC Kalahkan Persijap
-
Persib Bandung Siap Hadapi PSIM, Bojan Hodak: Persiapan Kami Bagus
-
5 Fakta Kekalahan Memalukan Manchester City dari Spurs: Rekor 850 Gol Tottenham
-
Rapper Melly Mike Tiba di Riau, Siap Guncang Penutupan Pacu Jalur 2025
-
Hasil Super League: 10 Pemain Persija Jakarta Tahan Malut United 1-1 di JIS
Terkini
-
Curahan Hati Warga Jeneponto ke Wagub: Harapan Mandiri di Tengah Jerat Kemiskinan
-
Semen Padang vs PSM Makassar: VAR Beraksi
-
Sinyal Eksodus Menguat! Wagub Sulsel Fatmawati Rusdi 'Bolos' Demi Dampingi PSI
-
Gubernur Sulsel Perintahkan Kenaikan Pajak Ditunda dan Dikaji Kembali
-
Bocah Viral Pemungut Sisa Kue di Gowa Dapat Hadiah Sepeda dari Gubernur Sulsel