Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Jum'at, 09 Juli 2021 | 16:11 WIB
Suasana Kantor Gubernur Sulsel di Jalan Urip Sumoharjo Kota Makassar, Jumat 9 Juli 2021 [SuaraSulsel.id / Lorensia Clara Tambing]
Keponakan Nurdin Abdullah menangis. Menuntut haknya dibayarkan Pemprov Sulsel, Jumat 9 Juli 2021 [SuaraSulsel.id / Lorensia Clara Tambing]

Pengusaha Mengamuk dan Menangis Tuntut Hak

Selain pengusaha K, pengusaha lain yang merupakan keponakan Gubernur Sulawesi Selatan non aktif Nurdin Abdullah juga mengamuk di Kantor Gubernur Sulsel.

Perempuan yang biasa disapa Vita tersebut meminta agar piutang jasa katering wisata Covid-19 Pemprov Sulsel segera dibayarkan.

Perusahaan Vita adalah salah satu penyedia jasa katering Program Wisata Covid Pemprov Sulsel. Vita mengaku Pemprov Sulsel masih berhutang miliaran rupiah kepada perusahaannya.

Baca Juga: 3 Proyek Besar Pemprov Sulsel yang Dibangun Dengan Utang Bermasalah

"Empat bulan tidak dibayar. Nominalnya macam-macam. Kami sudah empat kali dipanggil Inspektorat, BPK, selesai semua, tidak ada masalah," ujarnya sambil menangis, Jumat, 9 Juli 2021.

Ia mengaku tidak tahu penyebab kenapa Pemprov Sulsel belum bayar piutang hingga kini. Dulu, alasannya pembayaran masih dalam tahap audit.

Saat ini, auditnya sudah selesai. Kata Vita, sebenarnya tak ada lagi masalah. Namun, oleh Pemprov Sulsel diminta bersabar.

"Sampai miliaran karena ini dengan hotel, katering. Kita bukan orang kaya, kita ndak punya apa-apa, baru ko kasih begini. Orang tua ta sudah Covid, meninggal, sampai detik ini tidak dibayar. Sakit ini kita hatinya. Itu makanan ko sudah makan, ko tidak mau bayar kita," keluhnya.

Vita mengaku distributor dan pedagang sering menagihnya. Ia bahkan didatangi polisi karena dilaporkan.

Baca Juga: Pemprov Sulsel Belum Mampu Bayar Utang, Kas Daerah Sekarat

Setahun belakangan juga pembayaran lancar. Namun, mandek empat bulan terakhir.

"Kita didatangi sama orang, distributor sampai dibawakan polisi karena dia (Pemprov) tidak bayar kita. Semua cuma bilang sisa persetujuan pimpinan. Kita datang ke sini untuk minta untuk dibayarkan," tegasnya.

Dinas yang bersangkutan yakni BPBD menyebut pembayaran sisa menunggu persetujuan dari pimpinan dalam hal ini Plt Gubernur Sulsel. Saat ini belum disetujui.

"Semuanya satu tahun lancar aman, baru kali ini begini. Mana pimpinannya mau ketemu kita, tidak ada. Pimpinan saja ditemui susah. Coba mi bayangkan jadi saya dan teman-temanku tidak dibayarkan sampai saat ini. Ratusan orang kita kasih makan tidak dibayarkan sampai sekarang," bebernya.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More