Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Minggu, 20 Juni 2021 | 08:45 WIB
[Unsplash/Markus Spiske]

SuaraSulsel.id - Minimnya laboratorium pemeriksaan membuat Pemkot Makassar kesulitan mengidentifikasi varian baru Covid-19.

Hal itu mengakibatkan beberapa spesimen dari pekerja proyek apartemen di Jalan Sudirman, Makassar, dikirim ke Jakarta lantaran dicurigai sebagai varian baru.

Menurut Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Khadijah Iriani, pihaknya sedang mengupayakan menghadirkan laboratorium baru untuk mendeteksi varian baru Covid-19.

“Ini sementara lagi diupayakan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Makassar di Daya,” kata Iriani dikutip dari Terkini.id--jaringan Suara.com, Minggu (20/6/2021).

Iriani berharap laboratorium di RSUD Daya menjadi yang pertama mendeteksi varian baru untuk wilayah Makassar. Pasalnya, selama ini deteksi varian baru hanya dilakukan di Litbangkes Jakarta.

Kini, laboratorium itu sementara diperbaiki mulai dari ruangan hingga peralatannya. Deteksi varian baru nantinya menggunakan alat khusus.

“Pak Wali ini benar-benar memperhatikan karena beliau memang menyampaikan bahwa harus sekarang selesaikan itu laboratorium yang di rumah sakit Daya, kemudian kita dapat memeriksa varian-varian baru dari Covid-19,” tuturnya.

Kendati begitu, Iriani mengatakan belum bisa memastikan kapan laboratorium itu akan beroperasi.

Semakin cepat laboratorium tersebut dikerjakan, maka semakin cepat pula laboratorium itu akan dioperasikan.

“Kalau bisa sekarang kenapa nggak. Tapi sekarang sementara dikerja. Mudah-mudahan bisa selesai satu atau dua minggu ini,” katanya.

Nantinya, laboratorium tersebut bisa digunakan untuk mendeteksi varian baru Covid-19 yaitu B117 asal Inggris, B1351 asal Afrika Selatan dan varian baru asal India B1617.

Jika laboratorium itu rampung dan alatnya sudah bisa dioperasikan, maka spesimen akan diperiksa di sana.

“Kan nanti terdeteksi empat varian. Semua spesimen dibawa ke sana,” ungkap dia.

Load More