SuaraSulsel.id - Sejumlah pekuburan Islam yang tersebar di beberapa lokasi di Kota Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, masih dipadati peziarah pada hari kedua Idul Fitri 1442 Hijriah.
Sejak hari pertama Lebaran, umat muslim berbondong-bondong berziarah ke pekuburan Islam di Kota Mamuju.
Para warga selain berasal dari berbagai penjuru Kota Mamuju, juga dari berbagai daerah di Provinsi Sulbar.
Mereka datang bersama sanak keluarganya sambil membawa karangan bunga. Tampak memadati pekuburan Islam paling padat di Mamuju, yakni di Jalan Soekarno Hatta. Jumlah mereka diperkirakan mencapai ribuan orang.
Baca Juga: Pulang Kerja, Suami Syok Lihat Istri Selingkuh dengan Tetangga di Kamar
Pemandangan serupa juga terjadi di sejumlah tempat pekuburan di Mamuju, di antaranya pekuburan Islam di Jalan Kelapa Mamuju, Jalan Ir Haji Juanda, dan Jalan Husni Tamrin, kuburan di lingkungan Tambi, serta kuburan Islam di Kelurahan Karema.
Warga memadati pekuburan Islam tersebut sejak pagi hingga menjelang sore hari. Mereka berdoa untuk keluarganya yang sudah meninggal dunia sambil menaburkan bunga dan menyiram air ke kuburan keluarga mereka.
Mereka juga menggunakan kesempatan untuk silaturahim dan saling memaafkan dengan warga lainnya di tempat itu.
Salah seorang peziarah, Husnaeni, mengatakan sudah menjadi tradisi berziarah di pekuburan Islam setiap Lebaran.
"Kami datang berdoa untuk mertua kami yang telah tiada," ujarnya.
Baca Juga: Ramadhan Berbagi, Pemuda Ini Kumpul Sepatu untuk Anak-anak Korban Gempa
Padatnya peziarah kubur di Mamuju menguntungkan bagi para pedagang karangan bunga yang menjual dagangannya itu kepada peziarah.
"Kami bisa untung hingga satu sampai dua juta dalam sehari dengan menjual karangan bunga kepada para peziarah dengan harga Rp5.000 untuk setiap bingkisan karangan bunga," kata Husna, salah seorang pedagang bunga. (Antara)
Berita Terkait
-
Cek Fakta: Video Lucas Vazquez Akui Berdarah Sulawesi Barat, Siap Dinaturalisasi
-
Dari Hutan ke Kota Megah: Kontribusi Besar Sulawesi Barat di Balik Kemegahan IKN
-
Majene Memanas: Darurat Demokrasi dalam Budaya Intimidasi Polisi terhadap Mahasiswa
-
Hutan Pinus Lenong di Mamasa, Tempat Kamu Bisa Berwisata Sambil Bersantai
-
Suguhkan Pemandangan Alam, Wisata Buntu Kepa' di Mamasa Jadi Pilihan
Terpopuler
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Berani Minta Maaf ke Lembaga Kerukunan Sulsel, Denny Sumargo Dapat Dukungan dari Sumatera sampai Papua
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- Profil Lex Wu: Tantang Ivan Sugianto Duel usai Paksa Anak SMA Menggonggong
- Geng Baru Nikita Mirzani Usai Lepas dari Fitri Salhuteru Disorot: Circlenya Lebih Berkualitas
Pilihan
-
Emiten Leasing Boy Thohir PHK Ribuan Pekerja dan Tutup Kantor
-
Prediksi Robby Darwis: Timnas Indonesia vs Jepang, Kevin Diks Jadi Kunci?
-
Nilai Tukar Rupiah Merosot Pagi Ini Jelang Rilis Neraca Perdagangan
-
3 Tim Mahal dari Liga 2: Skuat Bernilai Miliaran Rupiah!
-
Pemerintah Mau Hapus BPHTB Hingga Permudah Izin Pembangunan
Terkini
-
Kabar Baik! Wapres Gibran Janji Bahas Kelanjutan Pembangunan Stadion Sudiang
-
Dukung Ekonomi Hijau dan Inklusif, BRI Catat Portofolio Pembiayaan Berkelanjutan Senilai Rp764,8 Triliun
-
Rocky Gerung Kritik Debat Pilkada Makassar: Monoton dan Panelis Tersiksa
-
Azizah Tolak Menyantap Makanan Bergizi Pemberian Wapres Gibran Rakabuming
-
Mau BMW & Hadiah Mewah Lainnya? Yuk! Ikutan BRImo FSTVL