SuaraSulsel.id - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta agar seluruh pejabat di Pemkot Makassar bisa beradaptasi dengan gaya kepemimpinan Wali Kota Makassar Danny Pomanto.
Jika tidak, sebaiknya mundur dari jabatannya. Tito bilang Danny Pomanto ingin kerja cepat.
"Jadi jangan membanding-bandingkan, semua pimpinan punya warna sendiri. Kalau tidak bisa menyesuaikan, ya sudah, minggir. Yang lain yang bisa menyesuaikan," kata Tito saat memberikan arahan di Balai Kota Makassar, Kamis, 22 April 2021.
Tito melihat Danny Pomanto adalah sosok pekerja. Jika diibaratkan dengan mobil, Danny Pomanto ini Mercy. Sementara ada beberapa pejabatnya yang kerjanya kayak becak. Lambat.
"Rekan-rekan harus siap menyesuaikan karena dia kerja cepat. Menyesuaikan apa keinginannya beliau. Kalau diibaratkan mobil, beliau ini seperti Mercy. Sementara rekan rekan larinya pakai becak, kalah lah," tegasnya.
"Kalau kalah, ditinggal. Kalau ditinggal beliau gak rugi, kalian yang rugi. Makanya rekan-rekan harus kompetitif," lanjutnya lagi.
Menurutnya, pejabat yang tidak loyal ke pimpinan harus disingkirkan. Apalagi kalau sudah tidak loyal, tidak punya kompetensi pula. Ini bisa menusuk.
Jika bawahan tidak loyal, maka sebaiknya cari orang lain. Bahkan bisa dari tenaga kontrak untuk menjadi tenaga ahli.
"Jadi kualitas yang paling penting dari bawahan itu adalah loyalitas. Karena loyalitas untuk satu frekuensi dengan pimpinan itu harus. Kalau ga loyal ya, cukup cari orang pintar, bisa ambil outsourching untuk jadi tenaga ahli. Cari orang loyal itu gak gampang. Makanya ini nomor satu," jelasnya.
Baca Juga: Mendagri Minta SDM Asal Papua Tak Melulu Diarahkan Jadi Pegawai Negeri
Ia mengaku terus mengamati dinamika politik di Kota Makassar. Apalagi semenjak kemenangan kotak kosong pada Pilwali 2018 lalu.
Ia melihat ada kegelisahan di masyarakat dan pegawai negeri saat itu. Pemerintahan harus ditangani penjabat (Pj).
Sementara, kata Tito, Pj ini tidak memiliki legitimasi kuat. Tidak punya dukungan kuat dari rakyat.
"Saya ikuti situasinya sejak jadi Kapolri. Sangat keras di Makassar dan kita tahu ada calon tunggal, kotak kosong dan fenomenal. Belum pernah dengar ada kotak kosong menang," katanya.
Ia memuji kepemimpinan Danny Pomanto di periode keduanya. Walau belum cukup dua bulan usai dilantik, sejumlah terobosan sudah dilakukan. Termasuk memiliki konsep yang matang untuk penanganan Covid-19.
"Pak Danny ini konseptual, punya roadmap yang jelas. Tidak semua pemimpin punya itu. Saya ke daerah ga banyak yang seperti itu. Disamping pemikir, dia juga eksekutor yang baik," tukas Tito.
Berita Terkait
Terpopuler
- Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tampilkan Surat Keterangan Notifikasi BPOM
- Roy Suryo Desak Kejari Jaksel Tangkap Silfester Matutina: Kalau Sudah Inkrah, Harus Dieksekusi!
- Bukan Jay Idzes, Pemain Keturunan Indonesia Resmi Gabung ke AC Milan Dikontrak 1 Tahun
- 3 Klub yang Dirumorkan Rekrut Thom Haye, Berlabuh Kemana?
- Selamat Datang Jay Idzes! Klub Turin Buka Pintu untuk Kapten Timnas Indonesia
Pilihan
-
Dirut Food Station Tersangka Tapi Beras Oplosan Terlanjur Beredar, Pramono Serukan Penarikan
-
Gegabah Blokir Rekening, Masyarakat Panik: Duit Saya Enggak Bisa Diakses
-
Tak Larang Warga Pasang Bendera One Piece, Wali Kota Solo: Keren dan Apik!
-
BREAKING NEWS! Duel Persija Jakarta vs Persib Dilarang Pakai JIS, Ini Penyebabnya
-
Riduan Naik Jadi Dirut Bank Mandiri, Intip Rekam Jejaknya
Terkini
-
Pemblokiran Rekening Pasif, BRI Beri Tips Aman Bertransaksi bagi Nasabah
-
BRI Komitmen Mengimplementasikan Asta Cita untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional
-
Donat Tuli Jadi Simbol Kemandirian Difabel di Sulawesi Selatan
-
BRI Dukung UMKM Aiko Maju Jadi Pemasok Program MBG di Sitaro
-
Dewan Pers: Kekerasan Terhadap Jurnalis Meningkat