SuaraSulsel.id - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menekankan dalam berbagai kesempatan, pemulihan ekonomi harus paralel dengan penanganan Covid-19.
Begitu pula dalam lawatannya ke Makassar, Mendagri Tito memberikan arahan yang sama bagi jajaran pemerintahan Provinsi Sulawesi Selatan. Untuk melakukan penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi secara beriringan.
Pandemi Covid-19 yang telah berdampak pada berbagai sektor, harus ditangani secara serius. Menurut Mendagri, pemulihan ekonomi haruslah beriringan dengan penanganan Covid-19. Sebab, keduanya saling berkaitan erat satu sama lain.
“Pemulihan ekonomi ini harus berjalan, tapi dengan hati-hati sekali, pemulihan ekonomi harus paralel dengan penangan Covid,” kata Mendagri Tito Karnavian di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Rabu (21/4/2021).
Mendagri juga menggarisbawahi, agar pemerintah daerah tidak menggenjot ekonomi tanpa mengendalikan pandemi secara menyeluruh.
Tak hanya itu, pertumbuhan dan pemulihan ekonomi atau recovery, menurut Mendagri, harus diawali dengan manajemen belanja pemerintah, di antaranya dengan menggenjot belanja modal yang dilakukan sedini mungkin dari awal tahun, sebagai stimulan belanja dari sektor swasta.
“Pertumbuhan ekonomi, jangan hanya digenjot tanpa mengendalikan pandemi, situasi seperti ini strateginya adalah kendalikan pandemi, baru kita ada kelonggaran ekonomi,” bebernya.
Mendagri melanjutkan, kasus Covid-19 harus ditekan sebagai upaya untuk penanganan pandemi, sekaligus pemulihan ekonomi. Caranya, dengan menurunkan angka kasus tanpa mengurangi testing, menurunkan angka kematian, meningkatkan angka kesembuhan, dan memastikan ketersediaan tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR).
Tito juga meminta agar pemerintah daerah tak malu dalam menyampaikan data riil kasus di lapangan, sebagai dasar membuat kebijakan dalam pengendalian pandemi.
Baca Juga: 11 Juta Lebih Penduduk Indonesia Telah Divaksinasi Covid-19
“Angka kasus yang aktif itu upayakan terus turun, kasus aktif itu kasus positif, tapi turunnya jangan karena dikurangi testing, testing tetap diperbanyak, jangan malu menyampaikan itu, lebih baik kita punya data riil sehingga kita bisa bertindak membuat kebijakan cepat berdasarkan data kasus aktif,” ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Soeharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
Terkini
-
Aplikasi Ini Bikin Warga Sulsel Lebih Mudah Akses Produk Hukum?
-
Pemprov Sulsel Dorong Transformasi Digital Lewat Sosialisasi E-Purchasing dan Katalog Versi 6.0
-
Kejaksaan Evaluasi Program Beasiswa di Unhas, Ada Apa?
-
Enam Bus Suporter ke Parepare, Pemkot Makassar All Out Dukung PSM Tumbangkan Persija
-
Viral Siswa Aniaya Guru Disaksikan Polisi, Publik Geram!