SuaraSulsel.id - Komisaris PT Pelni Dede Budhyarto mengatakan, pejabat yang disebut bernama Profesor Noorhaidi telah dipecat. Karena ikut terlibat dalam rencana kegiatan pengajian. Dimana sebagian besar penceramah yang diundang dituduh radikal.
Menurut Dede, keputusan ini diambil direksi sebagai sikap tegas PT Pelni terhadap radikalisme.
Dede mengatakan, pencopotan pejabat itu sekaligus peringatan bagi pegawai BUMN agar tidak sembarangan memberi panggung bagi penceramah radikal.
“Selain pejabat yang terkait dengan kepanitiaan acara tersebut telah DICOPOT. Ini pelajaran sekaligus WARNING kepada seluruh BUMN, jangan segan-segan MENCOPOT ataupun MEMECAT pegawainya yang terlibat radikalisme. Jangan beri ruang sedikitpun BERANGUS,” tulis Dede dalam akun Twitternya, Jumat, 9 April 2021.
Baca Juga: PT Pelni Pecat Pegawai yang Bikin Pengajian, Netizen : Apa Itu Radikal?
“Panitia menyebarkan info terkait pembicara Ramadhan belum ada ijin dari Direksi. Oleh sebab itu kegiatan tersebut DIBATALKAN,” sambungnya.
Dalam keterangan tersebut, Dede mengungkapkan alasan mengapa acara kajian Ramadan daring Bada Kerohanian Islam PT Pelni itu dibatalkan seluruhnya.
Secara terang-terangan, ia mengatakan bahwa alasannya karena mayoritas pengisi acara merupakan penceramah radikal.
Menanggapi hal tersebut, rupanya banyak netizen yang tak setuju hingga akhirnya mengecam tindakan PT Pelni.
Ustad Tengku Zulkarnain atau dikenal dengan Tengku Zul ikut menyoroti perihal Komisaris PT Pelni yang mencopot pegawainya.
Baca Juga: Konten Radikal Diblokir, DPR : Tumbuhkan Literasi Lewat Kemasan Kreatif
Melalui akun Twitter pribadinya @tengkuzulkarnain, Sabtu (10/4/2021). Tengku Zul mengatakan tugas petinggi PT Pelni tidaklah sekedar mengurus pengajian. Akan tetapi harusnya menutup kerugian ratusan miliar.
"Semestinya tugas petinggi Pelni adalah menutup kerugian ratusan miliar itu. Bukan ngurusi pengajian," jelasnya, dikutip Beritahits.id
Lebih lanjut, Tengku Zul mengatakan PT Pelni seharusnya malu lantaran perusahaan mengalami kerugian besar. Dirinya pun mengungkapkan akan menghindari menggunakan Pelni.
"Apa kalian tidak malu perusahaan rugi besar, malah galaknya ke pengajian yang tidak merugikan apa-apa. Kami suka traveling pakai kapal Pelni, tapi jika begini lebiih baik hindari Pelni," lanjutnya.
Berita Terkait
-
Film Boys Beyond the Light, Kisah 4 Pemuda dalam Organisasi Radikal
-
Pengamat Ingatkan Konfrontasi Soal Isu RUU Pilkada Bisa Disusupi Ideologi Transnasional
-
Pria yang Rencanakan Penyerangan Konser Taylor Swift Terpengaruh Ceramah Radikal di Tiktok
-
4 Kali Lipat Lebih Kuat dari Vitamin C, Rahasia Ekstrak Zaitun Tangkal Radikal Bebas
-
Rp 1,5 T Harga Kapal Baru Pelni, Rata-Rata Armada Kini Berusia di Atas 30 Tahun
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
GERKATIN: Ruang Berkarya bagi Teman Tuli
-
5 Asteroid Paling Berbahaya Bagi Bumi, Paling Diwaspadai NASA
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
Terkini
-
Terungkap! Sanksi Dosen Pelaku Pelecehan Seksual di Unhas Tidak Berat
-
Daftar Pemain PSM Makassar Dipanggil PSSI untuk Piala AFF 2024
-
Kinerja Cemerlang BRI: Sunarso Dedikasikan Penghargaan The Best CEO untuk Insan BRILiaN
-
Lari Bareng di Bali Bisa Borong Hadiah Ratusan Juta
-
KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya, Banyak Hadiah dan Hiburan Menarik