SuaraSulsel.id - Pejabat di PT Pelni yang dipecat oleh direksi karena memberikan izin acara pengajian disebut bernama Profesor Noorhadi.
Direksi PT Pelni mencopot Noorhadi karena penceramah yang diundang dalam kajian Ramadan daring banyak yang dicap radikal.
Mengutip dari Hops.id -- jaringan Suara.com, media sosial beredar nama pejabat PT Pelni yang diduga telah dicopot. Dari jejak digital yang ditelusuri warganet, pejabat PT Pelni itu disebut pernah membela organisasi Hizbut Tahrir Indonesia atau HTI. Organisasi yang dibubarkan pemerintah pada tahun 2017.
Berdasarkan jejak digital yang beredar, Profesor Noorhaidi mengikuti seleksi pimpinan tinggi di Kementerian Desa Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi.
Baca Juga: Hasil Survei SMRC; Pendukung PKS Paling Banyak Tolak HTI Dibubarkan
Profesor Noorhaidi tercatat mengikuti seleksi untuk pengisian jabatan Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Pedesaan.
Menurut data, seleksi kompetensi manajerial dan sosial kultural per 3 Maret 2021, Profesor Noorhaidi dijadwalkan mengikuti seleksi tersebut bersama dengan dua nama lainnya.
Warganet menemukan jejak digital Profesor Noorhaidi pernah membela HTI dalam komentarnya yang ditayangkan di media online.
Kala itu pada 8 Mei 2017, Profesor Noorhaidi mengatakan pembubaran HTI itu adalah blunder besar.
Warganet pun heran kok bisa seleksi Dirjen di kementerian nggak bisa mendeteksi riwayat peserta seleksi.
Baca Juga: Survei SMRC: Pendukung PKS Cenderung Tolak Pembubaran HTI
“Aneh sih kalau seleksi pejabat selevel Dirjen ga lihat rekam jejak digital…Padahal dah jelas banget Prof Noorhaidi ini menyebut pembubaran HTI blunder besar. ASN aja biasa dipecat kalau ketahuan pro organisasi terlarang HTI. Ini kok malah diijinkan ikut seleksi,” tulis akun @Paltiwest menilai profil Profesor Noorhaidi.
Sebelumnya publik dibuat heboh, karena Direksi PT Pelni membatalkan acara kajian Islam Ramadan daring di Badan Kerohanian Islam PT Pelni. Pejabat BUMN pun dicopot karena mengijinkan kajian tersebut.
Komisaris PT Pelni, Dede Budhyarto mengonfirmasi memang ada pejabat yang terlibat telah dicopot. Langkah ini menurutnya merupakan sikap yang tegas pada radikalisme.
Berita Terkait
-
BRI Perluas Jangkauan, Jutaan AgenBRILink Siap Layani Pembelian Tiket Kapal PELNI!
-
Beri Kemudahan ke Masyarakat, Sinergi BRI dan Pelni Hadirkan Layanan Reservasi Tiket Kapal Laut
-
Makin Mudah! Beli Tiket Kapal PELNI Kini Bisa di Seluruh AgenBRILink
-
Adopsi Layanan Kesehatan Keberlanjutan, RS Mulai Daur Ulang Botol Plastik Bekas melalui Program ESG
-
Pria yang Rencanakan Penyerangan Konser Taylor Swift Terpengaruh Ceramah Radikal di Tiktok
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
Terkini
-
Kisah Pilu Pengungsi Lewotobi: "Lari Hanya Pakai Baju di Badan"
-
Kabar Baik! Wapres Gibran Janji Bahas Kelanjutan Pembangunan Stadion Sudiang
-
Dukung Ekonomi Hijau dan Inklusif, BRI Catat Portofolio Pembiayaan Berkelanjutan Senilai Rp764,8 Triliun
-
Rocky Gerung Kritik Debat Pilkada Makassar: Monoton dan Panelis Tersiksa
-
Azizah Tolak Menyantap Makanan Bergizi Pemberian Wapres Gibran Rakabuming