SuaraSulsel.id - Komisaris PT Pelni Dede Budhyaryo membenarkan, direksi PT Pelni telah membatalkan acara pengajian yang digelar oleh Badan Kerohanian Islam PT Pelni. Pejabat yang memberi izin pun dipecat.
Nah pencopotan pejabat yang terlibat dalam kajian Ramadan daring PT Pelni ini dikritik oleh pegiat media sosial, Mustofa Nahrawardaya.
Mustofa heran kenapa kajian daring itu dilabeli radikal. Apalagi dalam daftar penceramah terdapat nama KH Cholil Nafis, Ketua MUI yang merupakan ulama NU.
Pada poster acara kajian Ramadan yang beredar, selain KH Cholil Nafis, juga ada nama penceramah Ustaz Firanda Andirja, Ustaz Rizal Yuliar, Ustaz Subhan Bawazier, dan Ustaz Syafiq Riza Basalamah.
Mustofa pun dengan satir menyindir janganlah undang KH Cholil Nafis, undang yang lainnya saja misalnya Muhammad Guntur Romli, Ulil Absar Abdalla atau yang lainnya.
“Saya usul jangan undang Kyai @cholilnafis di PELNI. Nanti jadi cerdas semua jamaah. Coba undang Yai @MurtadhaOne1 @yusuf_dumdum atau @GunRomli atau @ulil,” tulis Tofa dalam cuitannya. Mengutip hops.id -- jaringan Suara.com
Warganet lainnya pun heran juga, wong ada KH Choll Nafis kok dilabeli radikal itu gimana.
“Di acara ini ada Kyai @cholilnafis, mosok radikalisme,” tulis akun @gatse8.
Banyak dikritik, Dede pun gerah lantaran sikap tegas Pelni diplintir. Memang dalam daftar pembicara kajian itu ada nama KH Cholil Nafis, tapi bukan kemudian itu yang jadi alasan pembatalan kajian daring Ramadan tersebut.
Baca Juga: Azis Syamsuddin Minta Densus 88 Persempit Gerak Kelompok Radikal
“Ndak usahlah kau plintir ntar diabetesmu makin kambuh. Gerombolan kalian emang paling bisa maen plintir. Acara itu dibatalkan karena dominan yang radikal. Jangan kau plintir karena ada Kyai Cholilnya,” tulis Dede membalas cuitan Tofa.
Kajian islam yang akan digelar secara online oleh pegawai PT Pelni dibatalkan. Karena dituding, penceramah yang akan hadir memiliki paham radikal.
Hal ini pun membuat heboh publik di media sosial. Setralah direksi PT Pelni memutuskan acara kajian Islam Ramadan oleh Badan Kerohanian Islam PT Pelni dibatalkan. Dengan alasan ingin mencegah radikalisme di lingkungan BUMN.
Bahkan pejabat di PT Pelni sampai dipecat karena diduga ikut terlibat dalam acara pengajian tersebut. Komisaris PT Pelni Dede Budhyaryo menjelaskan duduk perkaranya.
Dede mengkonfirmasi, memang pejabat yang terlibat telah dicopot. Sebagai sikap tegas PT Pelni pada radikalisme.
Dede mengatakan, pencopotan pejabat itu sekaligus peringatan bagi pegawai BUMN agar tidak sembarangan memberi panggung bagi penceramah radikal.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
1,4 Juta Rokok Ilegal Dimusnahkan di Kendari: Negara Rugi Miliaran Rupiah!
-
Kronologi Adik Jusuf Kalla Ditetapkan Tersangka Korupsi Rp1,35 Triliun
-
Adik Jusuf Kalla Tersangka Dugaan Korupsi Proyek PLTU Kalbar
-
Dari UKT hingga Riset, Ini Aspirasi Sivitas Akademika untuk Calon Rektor Unhas
-
7 Tahun Menumpuk, 23 Ribu Lembar Uang Palsu Ini Dimusnahkan