Seluruh rep yang berasal dari PETI Dongi-Dongi, kemudian dibawah ke tromol di Kelurahan Poboya, Kota Palu. Disanalah, kata dia, rep tersebut diproses menjadi biji-biji emas.
Kepala Balai Besar TNLL, Jusman membenarkan bahwa lokasi PETI Dongi-Dongi saat ini sudah diserbu kembali oleh para penambang yang kebanyakan datang dari Pulau Sulawesi.
Dari hasil kunjungannya ke lokasi tambang pada hari Sabtu (13/2) pekan ini, Jusman mengaku terkejut. Menyaksikan para penambang dengan bebas tanpa ada rasa takut menambang dalam kawasan konservasi.
Saat berada di lokasi PETI Dongi-Dongi, Jusman mengaku tidak bisa berbuat apa-apa,sebab kondisinya cukup rawan.
Masalahnya, jumlah penambang ribuan orang. "Tidak mungkin kami mau menertibkan sendiri. Bisa konyol diserbu penambang," ujarnya.
Menurut dia, untuk menyelesaikan kembali permasalahan PETI Dongi-Dongi harus dilakukan secara terpadu dengan melibatkan berbagai pihak terkait.
"Kami (Taman Nasional Lore Lindu) sebagai pengelolah kawasan tidak bisa menertibkan sendiri. Harus secara terpadu bersama-sama seluruh instansi dan institusi terkait yang ada di daerah ini," kata Jusman.
Melihat kondisi PETI Dongi-Dongi sekarang ini yang sudah dikuasai penambang, pihaknya akan segera berkoordinasi kembali dengan Pemprov Sulteng, Pemkab Poso, Pemkab Sigi dan unsur kepolisian yakni Polda Sulteng dan Korem 132 Tadulako untuk menyelesaikan permasalah PETI Dongi-Dongi.
Ia mengatakan dalam waktu dekat ini, rencananya akan bertemu dengan Kapolda Sulteng.
Dia berharap dalam waktu yang tidak terlalu lama, sudah ada langkah atau aksi penertiban kembali lokasi PETI Dongi-Dongi, sebelum terjadi hal-hal yang lebih merugikan lagi.
PETI Dongi-Dongi yang dalam setahun terakhir ini kembali marak diserbu penambang selain rawan konflik, juga bencana alam tanah longsor.
Sebab, menurut beberapa penambang, sudah banyak lubang rep yang ketemu satu dengan lainnya. Itu artinya sudah banyak rongga dalam tanah dan jika saja terjadi gempa yang keras atau hujan lebat terus-menerus, maka tidak menutup kemungkinan terjadi longsor.
Dan jika sampai hal itu terjadi, maka akan ada banyak penambang bisa tertimbun.
Makanya, sebelum semuanya terjadi, pihaknya, kata Jusman akan segera melakukan upaya penutupan kembali lubang-lubang rep dan mengusir semua penambang dari lakasi PETI Dongi-Dongi.
Menjawab pertanyaan, Jusman mengatakan jika ada petugas dari Balai Besar TNLL yang ikut terlibat di dalamnya, maka oknum bersangkutan akan ditindak tegas.
Berita Terkait
-
Pemprov Sulsel Sudah Gelontorkan Rp 217 Miliar untuk Luwu, Ini Hasilnya
-
Penambang Kabur Saat Digerebek, 4 Mesin Tambang Emas Ilegal Dibakar
-
Pakai Seragam Mirip Polisi, Satpam di Sulsel Akan Lebih Percaya Diri
-
Perintah Presiden Jokowi : Proyek Kereta Api Sulsel Harus Selesai
-
Geger APD Menumpuk di Rujab Gubernur Sulsel, Kenapa Belum Disalurkan ?
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Krisis Gaji P3K di Donggala, Ini Kata Gubernur Sulteng
-
BNPT Mudahkan Korban Terorisme Klaim Hak: Cukup Klik 2 Link Ini
-
BYD atau Chery? Ini Mobil Listrik Kaum Sultan di Makassar
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Dendam Narkoba Motif Pembunuhan Berencana di Polewali Mandar, Pelaku Terancam Hukuman Mati