SuaraSulsel.id - Proyek kereta api Trans Sulawesi mesti dikebut. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan proyek tersebut harus rampung sebelum masa jabatannya berakhir pada 2024 mendatang.
Deputi I Staf Kepresidenan Febry Calvin Tetelepta mengatakan, semua proyek strategis nasional harus rampung sebelum masa jabatan Presiden RI, Jokowi berakhir. Di Sulsel, kereta api yang jadi prioritas.
"Dia (kereta api) harus selesai sebelum presiden Jokowi turun. Jadi 2024 harus selesai semua," kata Febry saat memimpin rapat koordinasi proyek strategis nasional di Kantor Gubernur Sulsel, Rabu (10/2/2021).
Kendala saat ini adalah masih pada pembebasan lahan. Febry bilang mau tidak mau masalah ini harus rampung di bulan Maret. Pemprov Sulsel harus masif melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Maros dan Pangkep.
Baca Juga: Dituding Melawan Jokowi, Begini Jawaban Telak Susi Pudjiastuti
"Makanya tadi saya sudah pastikan bahwa masalah lahan harus selesai bulan Maret. Maret harus tuntas sampai Makassar. Oleh sebab itu, kita dorong supaya 2023, ini proses ini sudah bisa selesai semua," tegasnya.
Febry menegaskan Presiden Jokowi memerintahkan agar proyek ini bisa segera tuntas. Pemda dan BPN harus aktif melakukan pendekatan persuasif ke masyarakat. Lahan harusnya tak bersoal.
"Insya Allah tanggal 22 Februari nanti kita akan melakukan check list ulang. Kami tidak ada urusan dengan apa pun itu, karena ini (perintah) dari Presiden langsung, jadi kami bertanggung jawab untuk proses pembahasan lahan," tegasnya.
Ia mengatakan jika proyek ini selesai, konektivitas antar daerah bisa lebih mudah. Apalagi, kata Febry, Sulawesi Selatan punya potensi yang besar, baik potensi pertanian, perikanan maupun perdagangan jasa.
"Nah, oleh sebab itu, kita melihat bahwa masalah yang paling penting di sini adalah ruas-ruas lahan yang harus dibebaskan dengan baik. Cepat," tukasnya.
Baca Juga: Ustadz Maaher Meninggal di Tahanan, Refly Harun: Jokowi, Jangan Sepelekan
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Timur, Jumardi menambahkan pembebasan lahan harus diselesaikan hingga bulan Maret. Sejauh ini, masih ada 91 bidang lahan yang belum bisa dikonsinyasi karena masih berproses di Mahkamah Konstitusi (MK).
Sementara masih ada sekitar 672 warga atau sekitar 30 persen yang belum mengurus surat pengantar pengambilan uang ganti rugi ke pengadilan karena mereka menolak ganti rugi. Memang kata Jumardi, pembebasan lahan di Sulsel ini sulit sekali.
"Jadi pengadaan jalur untuk kereta api itu ada 1.970 bidang. Sudah terbayar dari LMAN 1.817 bidang. 982 warga telah menerima uang ganti rugi. Sisanya masih pengurusan surat pengantar ganti rugi," ujar Jumardi.
Ia menambahkan proses pembangunan jalur kereta api mainline sepanjang 40 km, dan 4 unit stasiun telah mencapai 68 persen. Targetnya bisa rampung tahun ini.
"Sementara untuk jalur siding track sepanjang 9,6 km dan satu unit stasiun (KPBU) telah dimulai dan juga ditarget selesai tahun 2021," terangnya.
Jumardi mengaku pihaknya tak bisa berbuat banyak. Pemda setempat kurang tanggap terhadap pembebasan lahan. Mereka menyerahkan sepenuhnya ke Balai.
"Cuma memang ya karena saya turun langsung gitu kan back up dari pemerintah daerah memang kurang maksimal. Sementara kalau kita (dari Balai) tidak kenal bagaimana karakternya. Namanya orang menolak itu membujuknya itu kan, butuh effort," keluhnya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
-
Bayar Rp25 Juta untuk Surat Sakit? Drama Tersangka Skincare Merkuri Mira Hayati di Makassar
-
Mira Hayati dan Dua Pengusaha Skincare di Makassar Ditetapkan Tersangka
-
Tiga Pengusaha Skincare di Makassar Jadi Tersangka, Tapi Identitas Dirahasiakan Polisi
-
Apakah Maxie Skincare Mengandung Merkuri, Kuasa Hukum Bantah Polda Sulsel
-
Nge-Vlog Bareng Iriana, Jokowi Hari Ini OTW ke Jakarta buat Nengok Cucu: Bismillah
Terpopuler
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
- Jabatan Prestisius Rolly Ade Charles, Diduga Ikut Ivan Sugianto Paksa Anak SMA Menggonggong
- Pengalaman Mengejutkan Suporter Jepang Awayday ke SUGBK: Indonesia Negara yang...
- Ditemui Ahmad Sahroni, Begini Penampakan Lesu Ivan Sugianto di Polrestabes Surabaya
- Pesan Terakhir Nurina Mulkiwati Istri Ahmad Luthfi, Kini Suami Diisukan Punya Simpanan Selebgram
Pilihan
-
5 HP Redmi Sejutaan dengan Baterai Lega dan HyperOS, Murah Tapi Kencang!
-
Hak Masyarakat Adat di Ujung Tanduk, Koalisi Sipil Kaltim Mengecam Kekerasan di Paser
-
Waspada, Kebiasaan Matikan Lampu Motor di Siang Hari Bisa Berujung Bui
-
Kenaikan PPN 12% Jadi Nestapa Kelas Menengah, Orang Kaya Sulit Dipajaki?
-
Pusing Dah! Isu Dipecat, Shin Tae-yong Dibebankan Menang Lawan Arab Saudi di Tengah Rekor Buruk Timnas Indonesia
Terkini
-
Bye-bye Stadion Mattoanging, Welcome Stadion Sudiang 2025!
-
Polri Tegaskan Netralitas di Pilkada 2024, Ancam Tindak Tegas Anggota yang Berpolitik Praktis
-
Jumlah Pemilih, TPS, dan Titik Rawan Pilkada Sulsel 2024
-
Timses Calon Bupati Luwu Timur Terjaring Razia Narkoba di Makassar
-
Siswa Tuna Rungu di Makassar Diduga Jadi Korban Pelecehan Guru