Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Sabtu, 24 Oktober 2020 | 08:00 WIB
Kapolres Gowa AKBP Boy FS memberikan keterangan pers terkait penangkapan Anggota Satpam di Kabupaten Gowa, Jumat (23/10/2020) / Foto : Polres Gowa

SuaraSulsel.id - Polisi menangkap pelaku teror mahasiswa penghuni Sekretariat UKM Lima Washilah Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, di Jalan Mustafa Daeng Bunga, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.

Kepolisian Resor Gowa menangkap Sunardi (23 tahun), setelah dilaporkan menodongkan senjata airsoft gun kepada mahasiswa, Jumat (23/10/2020).

Kapolres Gowa AKBP FS Boy Samola mengatakan alasan pelaku yang diketahui berprofesi sebagai Satpam di Kota Makassar, menodongkan airsoft gun kepada korban. Pelaku merasa terganggu. Dengan suara keributan yang ditimbulkan para mahasiswa saat berkumpul.

"Motifnya pelaku merasa terganggu. Sehingga pelaku menegur korban sambil mengeluarkan senjata," kata FS Boy di Mapolres Gowa. 

Baca Juga: Kisah Satpam di Gorontalo Berhasil Sekolahkan Anaknya Hingga Raih Sarjana

Senjata airsoft gun tersebut dibeli pelaku  melalui media sosial Facebook seharga Rp 1,5 Juta pada Juli 2020 lalu.

"Dari Facebook dia (pelaku) beli senjatanya. Nanti juga kita akan dalami," jelas Boy.

Para korban yang tidak terima tindakan pelaku, kemudian melaporkan kejadian itu ke kantor polisi. Hasilnya, Sunardi ditangkap oleh Tim Gabungan Anti Bandit Polres Gowa dibantu Resmob Polda Sulsel.

Penangkapan berlangsung dramatis, sebab ayah pelaku sempat memukul Sunardi. Sedangkan, ibu Sunardi menangis histeris saat melihat anaknya ditangkap polisi.

"Pada saat diamankan dia masih dalam kondisi mabuk," kata Boy.

Baca Juga: Dicari! Satpam Green Lake City Tangerang yang Pukul Warga Cluster Asia

Kepada polisi, pelaku mengakui perbuatannya. Sunardi nekat melakukan pengancaman lantaran dirinya  dipengaruhi minuman keras tradisional, ballo.

"Kemarin saya minum ballo. Saya ancam tiga orang karena mereka ribut," kata Sunardi.

Ardiansyah, salah satu mahasiswa yang menjadi korban pengancaman mengaku saat kejadian, mereka baru saja menggelar rapat organisasi. Namun, tiba-tiba saja pelaku datang menggedor-gedor pagar.

"Sementara duduk-duduk, datang bilang keluar semua. Pulang-pulang. Sambil todong pistolnya (airsoft gun), pelaku teriak-teriak terus mau masuk ke dalam ruang utama. Tapi kita tahan sampai teras saja,” ungkap Ardiansyah.

Saat kejadian, pelaku sudah tiga kali bolak-balik mengancam dengan menodongkan airsoft gun. Sejumlah warga yang melintas di sekitar lokasi meminta Sunardi untuk pulang ke rumahnya.

"Kayaknya mabuk. Masih pakaian sekuriti. Sempat diamankan sama seorang warga di situ. Itu yang bantu supaya tidak masuk dalam ruang tamu. Habis itu, kita lapor polisi," katanya.

Load More