Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Jum'at, 23 Oktober 2020 | 17:03 WIB
Satpam Beli Airsoft Gun Ilegal di Facebook, Digunakan Teror Mahasiswa UIN

SuaraSulsel.id - Kepolisian Resor Gowa menangkap Sunardi (23 tahun), setelah dilaporkan menodongkan senjata airsoft gun kepada mahasiswa, penghuni Sekretariat UKM Lima Washilah Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, di Jalan Mustafa Daeng Bunga, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Jumat (23/10/2020) pukul 00.30 Wita.

Kapolres Gowa AKBP FS Boy Samola mengatakan alasan pelaku yang diketahui berprofesi sebagai sekuriti di Kota Makassar tersebut menodongkan airsoft gun kepada korban, karena merasa terganggu. Dengan suara keributan yang ditimbulkan para mahasiswa saat berkumpul.

"Motifnya pelaku merasa terganggu. Sehingga pelaku menegur korban sambil mengeluarkan senjata," kata FS Boy di Mapolres Gowa, Jumat (23/10/2020). 

Senjata airsoft gun tersebut dibeli pelaku  melalui media sosial Facebook seharga Rp 1,5 Juta pada Juli 2020 lalu.

Baca Juga: Direstui Ibu, Wanita Ini Raup Rp 770 Juta usai Jadi Sugar Baby

"Dari Facebook dia (pelaku) beli senjatanya. Nanti juga kita akan dalami," jelas Boy.

Para korban yang tidak terima tindakan pelaku, kemudian melaporkan kejadian itu ke kantor polisi. Hasilnya, Sunardi ditangkap oleh Tim Gabungan Anti Bandit Polres Gowa dibantu Resmob Polda Sulsel.

Penangkapan berlangsung dramatis, sebab ayah pelaku sempat memukul Sunardi. Sedangkan, ibu Sunardi menangis histeris saat melihat anaknya ditangkap polisi.

"Pada saat diamankan dia masih dalam kondisi mabuk," kata Boy.

Kepada polisi, pelaku mengakui perbuatannya. Sunardi nekat melakukan pengancaman lantaran dirinya  dipengaruhi minuman keras tradisional, ballo.

Baca Juga: Video Wanita Muda Tempeleng Ibu-Ibu di Malang, Netizen Geram Marahi Perekam

"Kemarin saya minum ballo. Saya ancam tiga orang karena mereka ribut," kata Sunardi.

Kapolres Gowa AKBP Boy FS memberikan keterangan pers terkait penangkapan Anggota Satpam di Kabupaten Gowa, Jumat (23/10/2020) / Foto : Polres Gowa

Ardiansyah, salah satu mahasiswa yang menjadi korban pengancaman mengaku saat kejadian, mereka baru saja menggelar rapat organisasi. Namun, tiba-tiba saja pelaku datang menggedor-gedor pagar.

"Sementara duduk-duduk, datang bilang keluar semua. Pulang-pulang. Sambil todong pistolnya (airsoft gun), pelaku teriak-teriak terus mau masuk ke dalam ruang utama. Tapi kita tahan sampai teras saja,” ungkap Ardiansyah.

Saat kejadian, pelaku sudah tiga kali bolak-balik mengancam dengan menodongkan airsoft gun. Sejumlah warga yang melintas di sekitar lokasi meminta Sunardi untuk pulang ke rumahnya.

"Kayaknya mabuk. Masih pakaian sekuriti. Sempat diamankan sama seorang warga di situ. Itu yang bantu supaya tidak masuk dalam ruang tamu. Habis itu, kita lapor polisi," katanya.

Kontributor : Muhammad Aidil

Load More