SuaraSulsel.id - Sebuah video penangkapan pengunjuk rasa yang hendak melakukan aksi Kamisan Santuy di depan Universitas Muslim Indonesia (UMI) Kota Makassar, viral di sosial media.
Sebab, para pengunjuk rasa yang ingin menyampaikan aspirasi ditangkap oleh anggota Organisasi Masyarakat (Ormas).
Dalam video yang diunggah oleh akun twitter @AnugrahBadai terlihat dengan jelas ada dua orang peserta aksi ditangkap oleh sekelompok orang di pinggir jalan.
Setelah tertangkap, kedua peserta aksi tersebut kemudian dibawa pergi menggunakan sepeda motor.
Baca Juga: Polisi Tolak Penangguhan Mahasiswi Pembawa Keranda Mayat Gambar Puan
"Polisi, naik mako. Awas-awas, jangan ada yang dipukul," kata salah seorang yang berada di dalam video saat kedua peserta aksi akan dibawa pergi.
Sementara, pemilik akun @AnugrahBadai yang mengunggah video tersebut mengatakan kejadian itu terjadi saat peserta aksi dari Aliansi Pro Demokrasi yang tergabung dari gabungan mahasiswa Makassar berencana melakukan aksi Kamisan Santuy di depan UMI Makassar. Mengangkat isu HAM dan Demokrasi Direpresi dan Cabut Omnibus Law.
Namun sebelum menyampaikan aspirasi, kedua rekannya tersebut ditangkap dan diculik oleh anggota ormas yang diduga berasal dari Brigade Muslim Indonesia (BMI).
"Alerta. Dua kawan kami diculik Ormas. Sebelum aksi kamisan depan kampus UMI, massa aksi dibubarkan Ormas. Mari bersolidaritas," kata pemilik akun dalam caption video yang diunggahnya tersebut.
Ketua BMI Sulawesi Selatan Muh. Zulkifli yang dikonfirmasi terpisah, tidak membantah kabar keterlibatan Anggota BMI dalam peristiwa penangkapan dua peserta aksi kamisan depan Kampus UMI. Ia mengatakan kejadian itu terjadi pada Kamis (15/10/2020).
Baca Juga: Blokir Jalan Tengah Kota, Demo Tolak Omnibus Law di Jombang Rusuh
"Dua orang yang diamankan. Kami cuma bantu kasih naik di motor. Tetapi yang amankan ke kantor polisi, ya Polrestabes Makassar. Karena yang di motor tadi polisi, bukan kami," kata Zulkifli kepada SuaraSulsel.id.
Alasan BMI Sulsel melakukan penangkapan, kata Zulkifli, karena ingin membantu aparat kepolisian dalam menyelidiki kasus pembakaran videotron di depan Kantor Gubernur Sulsel pada Kamis 8 Oktober 2020.
"Dia hanya mau dimintai keterangan terkait insiden pembakaran videotron," jelas Zulkifli.
Zulkifli mengemukakan, peristiwa itu terjadi saat puluhan peserta aksi sudah berada di depan UMI Makassar untuk melakukan demonstrasi.
Melihat hal itu, Zulkifli bersama rekan-rekannya yang berada di sekitar lokasi langsung mendatangi para peserta aksi.
Tujuannya, adalah untuk memastikan aksi yang akan dilakukan oleh puluhan demonstran tersebut menyangkut soal isu apa saja.
- 1
- 2
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- 7 Sunscreen Mengandung Salicylic Acid, Ampuh Atasi Jerawat dan Kulit Berminyak
- Kritik Suporter PSS ke Manajeman Viral, Bupati Sleman: Ya Harus segera Berbenah
Pilihan
-
5 HP dengan Kamera Terbaik di Dunia 2025, Ada Vivo dan Huawei
-
8 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Besar Performa Handal
-
Eks Pelatih Vinicius Junior Diincar Klub Liga 1: Persija atau Bali United?
-
Harga Emas Antam Naik Turun, Hari Ini Dibanderol Rp 1.894.000/Gram
-
Termasuk Lawan Montenegro, Ini Jadwal Timnas Indonesia di Piala Dunia Sepak Bola Mini
Terkini
-
Sosok Jusuf Manggabarani: Jenderal Berani Melawan Preman, Tolak Pangkat, dan Selamatkan TVRI
-
Tarif Impor AS Bikin Industri Terpuruk, Pengusaha: Kami Jadi Korban Eksperimen
-
Ini Syarat Baru Masuk SMAN Unggulan di Kota Makassar
-
5 Link Saldo Dana Kaget, Bisa Klaim Hingga Ratusan Ribu Rupiah
-
10 Langkah Pendirian Koperasi Merah Putih di Desa dan Kelurahan