SuaraSulsel.id - Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman meninjau proyek pengerjaan rehabilitasi daerah irigasi D.I. Cenrana, Kabupaten Wajo.
Didampingi Bupati Wajo Amran Mahmud, rombongan berjalan menyusuri rumah warga untuk melihat langsung pembangunan.
Proyek yang terletak di Desa Lampulung, Kecamatan Pammana, Kabupaten Wajo itu dengan waktu pelaksanaan 160 hari kalender dan waktu pemeliharaan 180 hari.
Proyek rehabilitasi ini dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Provinsi Sulawesi Selatan dengan nilai kontrak sekitar Rp 20,5 Miliar.
Merupakan Program IPDMIP atau Integrated Participatory Development and Management Irrigation Program dari pemerintah pusat.
Rehabilitasi irigasi ini untuk normalisasi menggunakan pompa listrik.
"Alhamdulillah ada progres, kita cuma butuh masyarakat mendukung. Ini merupakan potensi," ungkap Sudirman, Senin (12/10/2020).
Irigasi ini, kata Sudirman, bisa mengendalikan banjir.
"Paling penting masyarakat harus tahu jika ini bukan untuk dialihkan banjir kesini, itu tidak. Ini manfaatnya bagus sekali, ada kebun bisa mengairi 2700 hektar kebun di bawah. Mudah-mudahan bisa dilanjutkan bisa bermanfaat untuk masyarakat di bawah dan sekitar. Bisa dipakai perkebunan. Termasuk ini pengendali banjir," jelasnya.
Baca Juga: RJIT Ditjen PSP Kementan Mampu Tingkatkan Luas Ocoran
Ia meminta penanggungjawab proyek untuk memperhatikan warga sekitar dalam pembangunan ini.
"Harus (pekerjanya) dari sini juga. Pemerintah selain proyek yang dikerjakan, perlu menggerakkan ekonomi masyarakat dan perlu melibatkan masyarakat," kata Sudirman.
Melihat kondisi Kabupaten Wajo yang kerap dilanda banjir, Sudirman menyarankan agar melakukan koordinasi bersama 3 kabupaten untuk solusi permanen.
"Kita butuh kerjasama untuk membicarakan, air yang masuk di danau Tempe dari mana saja. Lalu kita cari solusi apakah untuk dibendung atau sabo kantong sedimen di hulu. Supaya air tidak ke sini semua. Setelah dibendung, kita perbaiki hutan di atas. Terakhir outer ring road sekaligus tanggul sebagai disposal pengerukan lengkap pintu airnya. Tapi yang paling penting harus ada kajian solusi permanen bersama," jelasnya.
Ia pun meminta dukungan kepada Bupati Wajo, Amran Mahmud untuk ikut membantu demi kelancaran proyek ini.
Dirinya pun sempat berencana membuat aturan agar setiap proyek Pemprov Sulsel, pelaksana dan konsultan pengawas dipilih dari warga di daerah lokasi pengerjaan itu.
Konsultan pengawas proyek, Bahtiar menceritakan kendala-kendala yang dihadapi oleh konsultan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kekayaan Hakim Dennie Arsan Fatrika yang Dilaporkan Tom Lembong: Dari Rp192 Juta Jadi Rp4,3 Miliar
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Agustus: Klaim 3.000 Gems dan Pemain 111
Pilihan
-
Deretan Kontroversi Bella Shofie, Kini Dituduh Tak Pernah Ngantor sebagai Anggota DPRD
-
Klub Belum Ada, Bursa Transfer Mau Ditutup! Thom Haye Ditolak Mantan
-
Menko Airlangga Cari-cari Rojali dan Rohana di Tengah Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen: Hanya Isu!
-
Data Ekonomi 5,12 Persen Bikin Kaget! Tapi Raut Wajah Sri Mulyani Datar dan Penuh Misteri!
-
Harus Viral Dulu, Baru PPATK Buka 122 Juta Rekening Nasabah yang Diblokir
Terkini
-
BRI Komitmen Tekan Backlog Rumah Lewat KPR Subsidi FLPP 2025
-
Apa Itu SPMT, Bikin Anggota Satpol PP Sulsel Senyum Bahagia
-
Air Keran Langsung Minum? Ini 5 Water Purifier Terbaik untuk Air Sumur dan PDAM
-
7 Perlengkapan Rumah Tangga Pintar yang Bikin Hidup 'Sat-Set' di Era Digital
-
Kisah Mistis di Kantor Gubernur Sulsel: Lima Kuburan di Bawah Tangga