Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal

Penelpon mengabarkan bahwa ada seorang ibu hendak melempar anak perempuannya yang baru berusia dua tahun ke kanal

Muhammad Yunus
Jum'at, 28 November 2025 | 12:19 WIB
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
Polisi menyelamatkan anak yang mau dibuang ibunya ke kanal karena masalah ekonomi. Memicu pertengkaran dengan suaminya [SuaraSulsel.id/Istimewa]
Baca 10 detik
  • Polsek Panakkukang mengamankan seorang balita dari ancaman dilempar ke kanal oleh ibunya di Makassar
  • Akar masalah insiden tersebut terungkap akibat tekanan ekonomi ekstrem dan nasi habis, menyebabkan kontrol emosi orang tua rapuh
  • Polisi berhasil melakukan mediasi terhadap pasangan tersebut untuk menjaga keselamatan anak dan memberikan arahan hukum terkait ancaman ekstrem

"Dari hasil mediasi keduanya mengakui persoalan ekonomi yang paling menekan. Ya seperti makanan habis jadi menimbulkan emosi," kata Sufriady.

Dalam kondisi mental yang labil, ibu si balita diduga mengambil anaknya dengan niat membawanya keluar rumah.

Sang anak dibawa mendekati kanal yang membuat warga panik dan polisi bergerak cepat.

Setibanya di kantor polisi, pasangan suami-istri tersebut ditempatkan di ruang mediasi.

Baca Juga:Kronologi Bocah 4 Tahun di Antang Makassar Diduga Diculik

Polisi menilai penting memberi jeda emosional sekaligus memastikan keselamatan anak.

Proses mediasi berjalan beberapa jam, dengan fokus utama mencegah peristiwa serupa terulang.

"Kami lakukan mediasi untuk memberikan pemahaman kepada mereka agar berdamai dan kembali dengan kondisi aman," ujar Sufriady.

Ia menjelaskan, kedua orang tua itu sama-sama mengakui bahwa mereka tidak berniat menyakiti anaknya, tetapi tekanan hidup membuat kontrol diri melemah.

Polisi kemudian memberikan arahan tentang risiko hukum jika tindakan ekstrem yang melibatkan anak kembali terjadi.

Baca Juga:Dari Makassar ke Chiangmai: Rahasia Ananda Raehan Tetap Profesional dan Nyaman di Timnas U22

Balita itu sendiri dalam kondisi selamat. Tidak ditemukan tanda kekerasan fisik, akan tetapi secara psikologis ia tetap harus diawasi.

Kasus ini menjadi cerminan nyata bahwa persoalan ekonomi pasangan muda-mudi di Kota Makassar masih sangat kompleks.

Ironisnya, kasus ini muncul di tengah kabar Pemerintah Kota Makassar yang baru saja meraih penghargaan sebagai daerah dengan tingkat kemiskinan terendah di Sulawesi Selatan.

Data menunjukkan, tingkat kemiskinan Makassar pada 2024 berada di 4,97 persen atau sekitar 79.530 jiwa, turun dari 5,07 persen pada 2023.

Ini merupakan angka kemiskinan terendah di seluruh kabupaten/kota di Sulawesi Selatan.

Namun, di balik angka yang tampak impresif itu, terdapat kenyataan lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini