Tragis! Siswa SMP Palopo Dihajar di Sekolah, Ibu Korban: 'Saya Tidak Terima'

Kasus perundungan di lingkungan sekolah terjadi lagi

Muhammad Yunus
Kamis, 09 Oktober 2025 | 15:55 WIB
Tragis! Siswa SMP Palopo Dihajar di Sekolah, Ibu Korban: 'Saya Tidak Terima'
Seorang pelajar di kota Palopo, Sulawesi Selatan, dikeroyok secara brutal oleh teman sekelasnya [SuaraSulsel.id/Tangkapan layar]
Baca 10 detik
  • Peristiwa terjadi di kota Palopo, Sulawesi Selatan
  • Dalam rekaman tampak korban dipukul dengan membabi buta 
  • Keluarga korban menuntut tindakan tegas agar ada efek jera

"Iya, betul (ada kejadian). Sudah dilaporkan. Sempat kita upayakan mediasi dulu, tapi gagal," ujar AKBP Dedi.

Korban Tolak Damai

Mediasi difasilitasi oleh Bhabinkamtibmas Kelurahan Kambo, Aipda Suhardi Wahid di ruang guru SMPN 13 Kambo pada Rabu, 8 Oktober 2025.

Pertemuan tersebut menghadirkan perwakilan sekolah, orang tua pelaku dan korban, serta pihak kelurahan.

Baca Juga:Gubernur Sulsel Apresiasi Langkah Cepat Bantu Rangga, Bocah Pejuang Pendidikan

Suhardi menjelaskan kronologi singkat kejadian berdasarkan laporan.

Awalnya, pelaku memanggil korban di depan ruang laboratorium, kemudian melakukan pemukulan bersama-sama menggunakan kepalan tangan ke wajah dan dada.

Akibatnya, korban mengalami memar pada mata kiri, nyeri dada, serta luka gores di wajah.

"Korban mengeluh sakit dan akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit," kata Suhardi.

Namun mediasi tidak mencapai titik temu. Keluarga korban menolak rekonsiliasi karena kondisi fisik dan psikologis anak yang belum pulih serta kekhawatiran agar pelaku mendapat sanksi yang setimpal.

Baca Juga:Siswa SMA di Makassar Ikut Pemilihan OSIS Serentak, Mirip Pemilu!

Kata Suhardi, orang tua korban menolak damai.

"Orang tua menolak damai sehingga kasus ini tetap bergulir di kepolisian," ungkapnya.

Pihak sekolah, menurut Suhardi, telah mengambil langkah awal berupa penonaktifan sementara terhadap para pelaku sambil menunggu proses hukum dan keputusan disiplin internal.

Namun, orang tua juga terus memantau dan menuntut bila keputusan sekolah tidak tegas.

Menghadapi sorotan publik, Bhabinkamtibmas dan jajaran sekolah berjanji memperkuat pengawasan di lingkungan sekolah serta menjalankan program pembinaan perilaku siswa agar kejadian serupa tidak terulang.

Suhardi mengatakan koordinasi dengan pemerintah kelurahan dan dinas terkait akan diperkuat untuk memberikan edukasi dan konseling bagi pelajar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini