'Tukang Bubur Naik Haji' Berat Tinggalkan Tanah Suci

Kisah nyata Tukang Bubur Naik Haji asal Pomala, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara

Muhammad Yunus
Minggu, 06 Juli 2025 | 13:58 WIB
'Tukang Bubur Naik Haji' Berat Tinggalkan Tanah Suci
Suci Novikana, akrab dipanggil “Cici” (38 Thn) yang berangkat mendampingi Ibunda tercintanya Siti Nurbaja (69 Thn) di Kloter 36 Upg [SuaraSulsel.id/Humas Kemenag Sulsel]

SuaraSulsel.id - Kisah Nyata Tukang Bubur Naik Haji asal Pomala, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi tenggara yang pernah viral saat fase pemberangkatan Haji Embarkasi Makassar bulan Mei 2025 lalu, kini bakal dinantikan kepulangannya di Tanah Air.

Suci Novikana äkrab dipanggil “Cici” (38 Thn) yang berangkat mendampingi Ibunda tercintanya Siti Nurbaja (69 Thn) di Kloter 36 Upg, hari ini (Minggu, 6 Juli 2025) akan bertolak dari Bandara Internasional Amir Muhammad Bin Abdul Aziz (AMMA) Madinah sekitar pukul 08.00 Waktu Arab Saudi.

Diperkirakan mendarat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar pada Senin, 7 Juli 2025 sekitar Pukul 02.45 Wita.

Sosok si Tukang Bubur asal Pomala ini tampak sering membagikan setiap momen berharga bersama Ibundanya selama berada di Tanah Suci.

Baca Juga:Begini Kondisi Jemaah Haji Indonesia Usai Diteror Bom

Melalui akun Media Sosial Facebook “Argo Bubur Pomala”, yang menurutnya setiap moment yang dilalui sangat disyukuri.

“Setiap moment di tanah suci menurut saya sangat berharga dan berberkah, terlebih keberangkatan saya tahun ini ke Tanah suci boleh dibilang atas “berkah dan hadiah” dari Ibunda saya,"

Suci Novikana, akrab dipanggil “Cici” (38 Thn) yang berangkat mendampingi Ibunda tercintanya Siti Nurbaja (69 Thn) di Kloter 36 Upg [SuaraSulsel.id/Humas Kemenag Sulsel]
Suci Novikana, akrab dipanggil “Cici” (38 Thn) yang berangkat mendampingi Ibunda tercintanya Siti Nurbaja (69 Thn) di Kloter 36 Upg [SuaraSulsel.id/Humas Kemenag Sulsel]

"Maka setiap momen yang kami lalui berdua itu patut disyukuri, mungkin inilah salah satu cara Allah SWT agar saya bisa membantu dan berbakti lebih kepada orangtua yang memang secara fisik mengalami keterbatasan,” ungkapnya kepada Tim Humas PPIH Debarkasi Makassar melalui sambungan Telepon, sesaat sebelum meninggalkan Bandara Madinah.

Selain bisa berangkat menemani Ibundanya, Hajjah Cici juga menuturkan bahwa hal yang paling disyukuri adalah pendampingan Petugas Haji Kloter dan Fasilitas yang disiapkan pemerintah selama berada di Tanah suci sekitar 40 hari sangat membantu.

Sehingga Ibundanya berada dalam kondisi yang sehat, dan mobilitas dalam melaksanakan ibadah rutin seperti Sholat di Masjidilharam baik Mekkah dan Madinah, Umrah, Ziarah, dan puncak Haji di Arafah Muzdalifah dan Mina (Armuzna) semua bisa kami lakukan dan lalui dengan baik dan lancar.

Baca Juga:22 Jemaah Haji Embarkasi Makassar Tidak Bisa Kembali ke Tanah Air

“Alhamdulillah, Petugas Haji Indonesia baik di Kloter maupun dan yang di Arab Saudi sangat peduli kepada kami selaku Jemaah, terlebih kesediaan fasilitas seperti Bus Shalawat dan Murur bagi lansia juga sangat membantu, sehingga semua proses dan rangkaian ibadah bisa kami laksanakan dan lalui dengan baik,” tambah cici.

Diceritakan juga, selama berada di Tanah Suci , terdapat sejumlah momen dan peristiwa yang menurut hajja Cici Novikana sangat menguras Emosi dan air mata.

Seperti kala menemani dan mendorong ibundanya melaksanakan Umrah dengan kursi roda memasuki Masjidilharam dan melihat Kakbah saat pertama kali tiba di Makkah, Juga saat Wukuf di Arafah.

Melontar Jamarat di Mina yang menguras tenaga, saat melaksanakan Tawaf Wada’ (Perpisahan) sebelum meninggalkan Makkah menuju Madinah.

Saat sholat di Raodhah Masjid Nabawi, dan puncaknya saat datangnya kabar kalau besok akan meninggalkan Tanah Suci menuju ke Tanah Air.

Suci Novikana, akrab dipanggil “Cici” (38 Thn) yang berangkat mendampingi Ibunda tercintanya Siti Nurbaja (69 Thn) di Kloter 36 Upg [SuaraSulsel.id/Humas Kemenag Sulsel]
Suci Novikana, akrab dipanggil “Cici” (38 Thn) yang berangkat mendampingi Ibunda tercintanya Siti Nurbaja (69 Thn) di Kloter 36 Upg [SuaraSulsel.id/Humas Kemenag Sulsel]

“Jujur, moment-moment tersebut sangat mengaduk aduk emosi dan penuh air mata, sangat berat rasanya meninggalkan Tanah Suci yang penuh kenangan dan keberkahan ini, dibenak kami teriring doa dan harapan, semoga kelak kami sekeluarga bisa mengulang kembali peristiwa mulia ini yaa Allah,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini