"Sekolah rakyat ini ditujukan untuk keluarga yang betul-betul miskin ekstrem atau tidak mampu," kata Robben Rico.
Robben Rico menjelaskan bahwa sekolah rakyat ini dirancang sebagai sekolah berasrama gratis dengan memberikan fasilitas pendidikan yang optimal bagi para siswa dari keluarga tidak mampu.
"Kita harus memberikan akses dan peluang bagi anak-anak Indonesia khususnya dari keluarga yang tidak mampu agar juga bisa mendapatkan akses pendidikan yang sama seperti saudara-saudaranya yang lain," ucapnya.
Ia menyebutkan bahwa dalam mekanismenya, pembelajaran sekolah rakyat tersebut berbeda dengan sekolah formal lainnya. Sebab, pada kurikulum tersebut dibuatkan dalam bentuk digitalisasi melalui program aplikasi manajemen sistem.
Baca Juga:Presiden Prabowo: 4 Pulau Milik Aceh!
"Pak Presiden tidak mau yang sederhana, mau yang terbaik untuk anak-anak, nanti juga akan dibekali dengan laptop karena nanti semua model ajarnya nanti berbentuk software. Jadi, nanti ada pelajaran informatika, bahasa Inggris, beberapa pelajaran lainnya. Jadi, tinggal di download," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa berdasarkan data jumlah penduduk setara Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas masih banyak yang berstatus belum pernah sekolah dan tidak sekolah lagi di Sulawesi Tenggara, yaitu SD 3.044 orang, SMP 6.878 orang, dan SMA 40.673 orang.
"Di Sulawesi Tenggara sudah ada (sekolah rakyat), dan kita sudah mendorong semua tema-teman kabupaten/kota untuk segera mengusulkan lagi supaya kemudian angka-angka anak-anak yang putus sekolah bisa kita selesaikan atau minimal bisa kita kurangi," jelasnya.