Banyak yang menyamakan desain Skandinavia dengan rumah minimalis yang kaku dan kosong.
Padahal, inti dari gaya ini adalah Hygge (diucapkan ‘hoo-ga’), sebuah konsep Denmark yang berarti kenyamanan, kehangatan, dan kebersamaan.
Kesalahan:
Takut menambahkan elemen dekoratif karena khawatir merusak tampilan minimalis. Ruangan pun menjadi hampa, tidak personal, dan terasa ‘dingin’.
Baca Juga:7 Tips Menata Ruang Tamu: Idul Adha Terasa Lebih Nyaman dan Berkesan
Solusinya:
Rangkul tekstur! Inilah cara orang Skandinavia menghadirkan Hygge.
Tambahkan selimut wol rajutan di atas sofa, bantal-bantal linen, karpet berbulu tebal, dan tentu saja, tanaman hias.
Tanaman hijau memberikan sentuhan kehidupan dan warna alami yang sangat penting. Dekorasi haruslah fungsional atau memiliki nilai personal, bukan sekadar pajangan tanpa arti.

4. Mengorbankan Fungsi Demi Estetika
Baca Juga:7 Tips Cat Rumah Bikin Tamu Terkesan Sambut Berkah Idul Adha
Prinsip "Form follows function" (bentuk mengikuti fungsi) adalah jantung dari desain Skandinavia. Setiap benda harus memiliki tujuan yang jelas, selain indah dipandang.
Kesalahan:
Membeli kursi yang terlihat sangat ‘Scandi’ tapi sangat tidak nyaman untuk diduduki, atau meja kopi dengan desain rumit yang sulit dibersihkan.
Solusinya:
Selalu utamakan fungsi. Sebelum membeli perabot, tanyakan pada diri sendiri: "Apakah ini praktis untuk gaya hidup saya? Apakah ini akan memudahkan hidup saya?"
Seperti yang dikatakan oleh seorang desainer interior asal Denmark, "Desain Skandinavia yang sejati adalah pernikahan antara keindahan dan kegunaan. Jika salah satu hilang, esensinya pun pudar."