Pedagang Panjat Kapal di Makassar, Indonesia Bisa Dicoret Dari Jalur Pelayaran Dunia

Di balik tindakan berbahaya demi bertahan hidup itu, ada pula risiko besar yang mengintai usaha ekspor

Muhammad Yunus
Minggu, 01 Juni 2025 | 16:46 WIB
Pedagang Panjat Kapal di Makassar, Indonesia Bisa Dicoret Dari Jalur Pelayaran Dunia
Sejumlah pedagang asongan di Pelindo Regional 4 Makassar nekat memanjat tali tambat kapal demi menjajakan dagangannya kepada penumpang [SuaraSulsel.id/Istimewa]

Ini menandakan momentum pemulihan dan pertumbuhan ekonomi Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang terus menguat.

Berdasarkan data konsolidasi operasional, arus penumpang tercatat meningkat sebesar 20,87 persen dari 2.323.310 penumpang pada kuartal I tahun lalu.

Arus peti kemas juga tercatat meningkat 3,40 persen atau menjadi 786.924 TEUs di kuartal I tahun ini yang mencerminkan stabilnya aktivitas perdagangan dan distribusi logistik.

Peningkatan signifikan juga terlihat pada arus kapal yang naik hingga 23,69 persen atau meningkat jadi 35.608 call kapal hingga April 2025.

Baca Juga:Penumpang KM Tidar Diduga Terjun ke Laut di Makassar, Pencarian Masih Berlangsung

Didorong oleh meningkatnya permintaan layanan pelabuhan dan kepercayaan pengguna jasa terhadap layanan Pelindo Regional 4.

"Kinerja positif pada awal tahun ini menjadi penanda bahwa strategi pelayanan yang efisien, peningkatan digitalisasi, serta kerja sama yang solid dengan mitra dan stakeholder membuahkan hasil nyata. Kami optimistis tren ini akan terus berlanjut," kata Executive Director 4 Pelindo Regional 4, Abdul Azis.

Division Head Operasi Pelindo Regional 4, Yusida M. Palesang menambahkan, pertumbuhan arus kapal sampai periode April 2025 antara lain disebabkan meningkatnya kegiatan kapal tongkang batu bara Pelabuhan Balikpapan dan Samarinda.

Meningkatnya kegiatan kapal Roro di Pelabuhan Pantoloan, meningkatnya kegiatan kapal curah kering dan kapal peti kemas luar negeri di Pelabuhan Makassar, serta meningkatnya kunjungan kapal Roro dan kapal penumpang antar pulau di Pelabuhan Parepare.

Sementara, pertumbuhan arus peti kemas kuartal I 2025 dibandingkan periode yang sama tahun lalu dipicu oleh adanya tambahan peti kemas ekspor PT Meratus dan meningkatnya throughput peti kemas PT SPIL di Terminal Peti Kemas (TPK) Bitung.

Baca Juga:Nyaris Tewas! Polisi Ditembak di Makassar, Peluru Tembus Dada

Lalu, meningkatnya permintaan barang konsumtif menjelang kegiatan hari raya di TPK Makassar dan Makassar New Port (MNP), meningkatnya kegiatan untuk muat hasil pertanian (kelapa) di Pelabuhan Pantoloan.

"Serta meningkatnya kegiatan bongkaran komoditas pupuk di Pelabuhan Gorontalo dan meningkatnya peti kemas komoditas sembako untuk kebutuhan masyarakat di Pelabuhan Samarinda," terang Yusida.

Arus penumpang yang juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan menurut dia, disebabkan oleh berlakunya Centralized Ticketing Terminal (CTT) di Pelabuhan Bastiong Ternate.

"Selain itu juga, adanya peningkatan kegiatan kapal penumpang di hari libur tahun baru dan Hari Raya Idulfitri yang berdekatan pada Pelabuhan Ambon, Makassar, dan Pelabuhan Manokwari," ucap Yusida.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini