SuaraSulsel.id - Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla menegaskan kembali peran penting masjid sebagai pusat peradaban umat Islam.
Tidak hanya sebagai tempat ibadah, masjid juga seharusnya menjadi pendorong kemajuan dan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Hal itu disampaikan JK saat melantik pengurus baru DMI Kalimantan Selatan (DMI Kalsel) masa khidmat 2024-2029, di Gedung Mahligai Pancasila, Pontianak, Senin (26/05/2025).
Pelantikan ini menandai dimulainya babak baru penguatan peran masjid di Kalimantan Selatan.
Baca Juga:Wakil Presiden yang Tegur Menteri Pertanian Amran Sulaiman: Jusuf Kalla atau Ma'ruf Amin
Masjid Tak Hanya Tempat Ibadah
Dalam sambutannya, Jusuf Kalla mengingatkan bahwa masjid memiliki peran strategis dalam kehidupan umat Islam.
Ia menyampaikan bahwa masjid bukan hanya tempat untuk menjalankan salat, tetapi juga harus menjadi pusat kegiatan sosial, ekonomi, hingga pendidikan.
“Masjid sebagai pusat kegiatan umat yang juga berfungsi untuk meningkatkan harkat, kesejahteraan ekonomi masyarakat dan kebaikan dunia jamaahnya,” ujar JK.
Menurut mantan Wakil Presiden RI ini, jika masjid hanya menjadi bangunan megah tanpa memberi dampak nyata bagi masyarakat, maka peran sosialnya belum maksimal.
Baca Juga:Andi Sudirman Resmikan Masjid, Fatmawati Rusdi Lelang Pakaian
JK mengkritisi fenomena masjid yang megah, namun lingkungan di sekitarnya masih diliputi kemiskinan.
“Jangan masjidnya bagus, tapi masyarakat sekitarnya miskin dan kumuh. Masjid harus mensejahterakan jamaah di sekitarnya,” tegasnya.
Harapan Besar pada Pengurus DMI Kalimantan Selatan
JK menaruh harapan besar kepada kepengurusan baru DMI Kalimantan Selatan yang dipimpin oleh H. Anwar Hamidi.
Ia berharap pengurus yang baru dilantik dapat menjalankan visi besar DMI sebagai pelopor kemajuan umat melalui peran masjid yang lebih luas.
Ia juga mengingatkan bahwa fungsi masjid di Indonesia saat ini jauh lebih terbuka dibandingkan negara lain.
Masjid-masjid di Indonesia cenderung terbuka 24 jam dan inklusif, berbeda dengan banyak masjid di negara lain yang hanya buka saat waktu salat.
“Kadang masjid di Indonesia itu tidak memiliki pintu karena sengaja dibuka untuk umat,” kata JK, menggambarkan keterbukaan dan keramahan masjid-masjid di Tanah Air.
Dalam konteks ini, DMI diminta terus menjaga dan meningkatkan tradisi keterbukaan tersebut, sekaligus menjadikan masjid sebagai pusat pembinaan masyarakat dari berbagai aspek.
DMI Harus Jadi Pelopor Pembangunan Umat
Lebih jauh, Jusuf Kalla mengajak seluruh elemen Dewan Masjid Indonesia untuk menjadi pionir dalam membangun umat menjadi lebih baik.
Menurutnya, keberhasilan bangsa tidak bisa dilepaskan dari peran masyarakat yang cerdas, sejahtera, dan religius.
“Kita harus menyatukan sikap dan menyadari bahwa negara maju harus aman, negara aman harus memiliki kecerdasan dan semangat tinggi,” ujar JK menekankan sinergi antara keamanan, kecerdasan, dan semangat membangun bangsa.
Ia menyarankan agar DMI lebih aktif dalam mendorong kegiatan yang berdampak langsung pada masyarakat.
Seperti pelatihan keterampilan, pemberdayaan ekonomi berbasis masjid, hingga pembinaan karakter anak muda melalui kajian agama dan pendidikan non-formal.
Susunan Pengurus Baru DMI Kalsel
Pada pelantikan tersebut, H. Anwar Hamidi secara resmi dilantik sebagai Ketua DMI Provinsi Kalimantan Selatan periode 2024-2029.
Ia akan didampingi oleh Budi Rahmat Hakim sebagai Sekretaris dan H. Ahmad Rafi’ie sebagai Bendahara.
Struktur kepengurusan baru ini diharapkan dapat menjadi motor penggerak transformasi masjid di Kalimantan Selatan menjadi lebih aktif, inklusif, dan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.
Masjid Sebagai Sentra Kegiatan Umat
Pesan utama yang disampaikan dalam pelantikan ini memperkuat posisi masjid sebagai sentra kehidupan umat Islam.
Dari aktivitas dakwah, pendidikan, ekonomi, hingga kesehatan, masjid dapat menjadi solusi nyata terhadap berbagai persoalan sosial yang ada di masyarakat.
Dalam banyak kasus, masjid justru lebih cepat menjangkau masyarakat bawah dibandingkan lembaga formal lainnya.
Oleh karena itu, dengan pengelolaan yang baik dan dukungan organisasi seperti DMI, masjid mampu memberikan perubahan positif yang luas.
Menuju Kemakmuran Jamaah dan Masyarakat
Untuk merealisasikan misi "memakmurkan dan dimakmurkan oleh masjid", pengurus DMI ditantang untuk berpikir kreatif.
Sinergi dengan tokoh masyarakat, pemerintah daerah, pelaku usaha, hingga lembaga pendidikan harus terus dibangun.
Dengan kolaborasi yang solid, program-program pemberdayaan bisa diimplementasikan lebih efektif—seperti koperasi syariah berbasis masjid, pelatihan kewirausahaan untuk pemuda, hingga layanan kesehatan dan literasi keuangan.
Pelantikan pengurus DMI Kalimantan Selatan oleh Jusuf Kalla bukan hanya seremoni seremonial, melainkan momentum kebangkitan fungsi masjid di tengah masyarakat.
Ke depan, masjid diharapkan tak hanya menjadi tempat salat, tetapi juga pusat kemakmuran dan kebaikan jamaahnya.
Dengan semangat memakmurkan masjid dan menjadikan masjid sebagai tempat pemersatu umat.
DMI di bawah kepemimpinan baru di Kalimantan Selatan diharapkan mampu membawa angin perubahan yang positif—bukan hanya bagi umat Islam, tapi juga masyarakat luas.