SuaraSulsel.id - Sekretaris Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni dijadwalkan akan bertemu dengan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi.
Fatmawati akan bertemu dengan Raja Juli pada Kamis siang, 15 Mei 2025 sekaligus mengantar Menteri Kehutanan itu ke Bandara Sultan Hasanuddin sebelum kembali ke Jakarta.
Pertemuan ini menjadi sorotan lantaran isu kepindahan Fatmawati dan suaminya, Rusdi Masse (RMS), dari Partai NasDem ke PSI tengah hangat diperbincangkan.
Meskipun belum ada pernyataan resmi dari Fatmawati ataupun RMS, sinyal politik ini menguatkan spekulasi adanya komunikasi intens antara RMS dan PSI.
Baca Juga:Rusdi Masse Bertemu Jokowi di Solo, Makin Mantap Gabung PSI?
Raja Juli sendiri tak membantah adanya hubungan baik dengan pasangan tersebut.
Partainya bahkan jadi salah satu partai pendukung Fatmawati Rusdi di Pemilihan Kepala Daerah di Sulsel tahun 2024 lalu.
"Kami sudah kenal sejak lama. Hubungan kami dengan Bang RMS dan Ibu Fatmawati sangat baik," ujar Raja Juli saat di Makassar, Rabu, 14 Mei 2025.
Namun, ia menegaskan keputusan untuk bergabung ke PSI sepenuhnya berada di tangan RMS dan Fatmawati.
Kata Raja Juli, PSI terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung termasuk politisi Partai NasDem, RMS.
Baca Juga:NasDem Sulsel Bantah Rusdi Masse Akan Pindah Partai ke PSI
"Apakah akan bergabung ke PSI? tentu itu sepenuhnya keputusan mereka," katanya.
"Setiap warga negara memiliki hak politik, bebas bergabung atau keluar dari partai mana pun," lanjutnya.
Ia menambahkan, PSI akan menyambut baik siapa pun yang memiliki kesamaan nilai dan semangat untuk membangun bangsa. Apalagi jika sejalan dengan partai.
"Kami sebagai pengurus PSI sangat terbuka kepada anak bangsa. Siapa pun yang merasa cocok dengan nilai PSI, silakan bergabung. Soal apakah Bang RMS akan masuk, tentu perlu dikonfirmasi langsung ke beliau," tambahnya.
Sebelumnya, Ketua DPW NasDem Sulawesi Selatan RMS disebut-sebut telah diminta langsung oleh mantan Presiden RI, Joko Widodo untuk bergabung dengan PSI.
Informasi ini disampaikan oleh seorang sumber terpercaya yang enggan disebut namanya. Orang terdekat RMS itu mengaku tahu isi pertemuan tersebut.
Menurut sumber itu, pertemuan tersebut berlangsung di rumah Jokowi di Solo beberapa bulan lalu.
Disitu, Jokowi langsung meminta RMS agar bersedia membantu membesarkan PSI secara nasional.
"Jokowi meminta bantuan RMS untuk besarkan PSI dan diiyakan (oleh RMS)," ungkapnya, Jumat, 9 Mei 2025 lalu.
RMS, katanya disiapkan posisi strategis di tubuh PSI. Yakni sebagai Ketua DPP dan akan jadi ketua PSI di Sulsel.
Posisi ini serupa dengan jabatan RMS di Partai NasDem, yang sebelumnya merangkap sebagai Ketua Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (OKK) DPP sekaligus Ketua DPW di Sulsel.
Jokowi disebut tertarik dengan gaya kepemimpinan RMS yang dinilai militan dalam membesarkan NasDem di Sulsel. Hal itulah yang mendorong dirinya ingin menjadikan RMS sebagai figur penggerak utama di PSI.
Ketika ditanya apakah manuver ini berkaitan dengan persiapan Pilpres 2029, sang informan menampiknya.
Menurutnya, Jokowi hanya ingin aktif sebagai pengurus partai politik, setelah peluangnya mengambil alih Partai Golkar tertutup.
"Beliau (Jokowi) mau masuk parpol. Di PSI dipersiapkan jadi Dewan Pembina, tapi beliau ingin partai ini bisa besar seperti NasDem karena merasa Golkar sudah tidak ada kemungkinan untuk diambil," katanya.
Ia melanjutkan, hubungan akrab antara Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dan Rusdi Masse disebut juga jadi alasan kuat di balik isu kepindahan RMS ke partai berlambang mawar itu.
Namun, hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pihak RMS terkait kabar ini.
Sekretaris DPW NasDem Sulsel, Syaharuddin Alrif yang dikonfirmasi sebelumnya membantah rumor tersebut.
"Ah ga benar. Sudah itu saja," tegas Syahar.
Syahar menyebut RMS tidak pernah sekalipun menyinggung soal rencana pindah partai.
Menurutnya, RMS masih fokus membesarkan NasDem di Sulsel dan aktif mengikuti agenda partai.
"(Isu yang beredar) itu tidak benar," jelasnya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing