Telkomsel tidak hanya menghadirkan infrastruktur jaringan, namun juga membangun sistem pintar berbasis Artificial Intelligence (AI) dalam pengelolaan jaringan dan layanan pelanggan.
Dengan sistem Autonomous Network, proses monitoring dan deteksi gangguan dapat dilakukan secara otomatis, mempercepat respons dan meningkatkan efisiensi operasional.
Layanan pelanggan Telkomsel juga kini mengandalkan AI, seperti melalui Asisten Virtual Veronika (untuk pelanggan individu) dan Virtual Account Manager Ted (untuk pelanggan korporasi), yang mampu memberikan solusi dan bantuan dengan cepat, akurat, dan berbasis analisis data.
Pengembangan Terukur
Baca Juga:Aldi Monyet Penembak Polisi dan Pria Pembakar Rumah di Makassar Ditangkap
Pengembangan jaringan Hyper 5G dilakukan secara terarah dan menyesuaikan dengan kesiapan ekosistem, termasuk perangkat dan kebutuhan masyarakat.
Hingga April 2025, Telkomsel telah mengoperasikan lebih dari 2.500 BTS 5G di 56 kota/kabupaten di seluruh Indonesia. Termasuk Denpasar, Badung, Jabodetabek, Surabaya, dan kini Makassar.
Meski begitu, Telkomsel menyadari bahwa pengembangan 5G tidak lepas dari sejumlah tantangan.
Seperti terbatasnya spektrum frekuensi, kebutuhan daya listrik yang tinggi, serta kompleksitas penarikan jaringan fiber di area tertentu.
Karena itu, strategi investasi Telkomsel dilakukan secara terukur dan berkelanjutan. Seiring menunggu pembukaan spektrum baru dari pemerintah.
Baca Juga:Guru Ngaji Predator Anak di Makassar Ditangkap! Ini Jumlah Korban Sejak Tahun 2000
“Hyper 5G kami dirancang untuk menghadirkan pengalaman digital yang 3 hingga 4 kali lebih baik dibanding 4G. Namun, ini semua baru awal. Kami terus mendorong pembangunan tambahan tower, penambahan kapasitas listrik, serta transport fiber yang lebih luas,” jelas Indra.
Makassar sebagai Role Model Pengembangan 5G Kawasan Timur
Penerapan Hyper 5G di Makassar menjadi bagian dari strategi nasional Telkomsel dalam mempercepat transformasi digital di kawasan timur Indonesia.
Kota ini menjadi model pengembangan yang matang, dengan penetrasi perangkat 5G mencapai 21% dan konsumsi data pelanggan rata-rata 15 GB per bulan – angka yang menunjukkan kesiapan pasar yang solid.
Selain pengembangan infrastruktur, Telkomsel juga aktif melakukan edukasi digital, termasuk literasi teknologi dan AI di kampus dan sekolah-sekolah, guna memastikan pemanfaatan teknologi 5G dilakukan secara produktif dan berkelanjutan.
Dengan dukungan konektivitas berkualitas, layanan berbasis AI, dan strategi ekspansi yang terukur, Telkomsel memperkuat perannya sebagai pemimpin transformasi digital di Indonesia.