Guru Ngaji Predator Anak di Makassar Ditangkap! Ini Jumlah Korban Sejak Tahun 2000

Terduga pelaku disebut mencabuli puluhan santri termasuk diantaranya komika Indonesia, Eky Priyagung

Muhammad Yunus
Selasa, 06 Mei 2025 | 13:44 WIB
Guru Ngaji Predator Anak di Makassar Ditangkap! Ini Jumlah Korban Sejak Tahun 2000
SU (48), guru mengaji di kota Makassar ditangkap polisi karena mencabuli puluhan santri sejak tahun 2000 [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara]

SuaraSulsel.id - SU (48 tahun), guru mengaji di Kota Makassar, Sulawesi Selatan ditangkap dan ditetapkan jadi tersangka oleh polisi.

Terduga pelaku disebut mencabuli puluhan santri termasuk diantaranya komika Indonesia, Eky Priyagung.

S ditampilkan oleh polisi kepada media di Mapolrestabes Makassar, Selasa, 6 Mei 2025.

Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana mengatakan, pelaku S adalah guru mengaji, guru SD dan juga seorang PNS. Ia mengakui perbuatannya telah mencabuli puluhan santri.

Baca Juga:Sehari Sebelum Berangkat Haji, Jemaah Asal Bantaeng Meninggal Dunia

"Jadi begini, kalau pengakuan dari pelaku itu ada 16 korban. Pelakunya ini merupakan guru SD, mengajar ngaji dan juga PNS ," kata Arya.

Arya menjelaskan, pelaku sudah melakukan aksinya sejak tahun 2000. Namun, kasus ini baru terungkap setelah Eky Priyagung angkat bicara di media sosialnya.

"Untuk pelaku ini melakukan juga kepada komika tersebut. Tapi memang dugaannya ada kurang lebih dari 10 orang (korban). Nanti masih kita cari korbannya," sebut Arya.

Ia menjelaskan, polisi sudah menemukan dua barang bukti untuk menersangkakan S.

Sejauh ini sudah ada tiga orang korban yang diperiksa sebagai saksi.

Baca Juga:Kisah Pegawai Dinas Kesehatan Kota Makassar Pulang Kampung Bangun Desa Adat

Modusnya, kata Arya, pelaku meminta para korban untuk masturbasi.

Dari hasil pemeriksaan penyidik disebutkan pelaku diduga mempunyai kelainan seksual.

"Jadi pelaku ini bahasanya masturbasikan kelamin laki-laki sampai keluar spermanya. Alasannya adalah karena kamu sudah balig, maka kamu harus dikeluarkan spermanya," jelasnya.

"Itu alasan dari si pelaku. Sehingga setiap kali dia melakukan itu kepada korban, dia sampaikan juga kamu sudah balig, harus keluarkan sperma, sini saya keluarkan. Jadi tangannya melakukan masturbasi untuk si anak ini," terang Arya.

Aksi bejat tersebut dilakukan di sekretariat masjid tempat pelaku mengajar.

Arya menjelaskan, para korban kemudian didoktrin dan disumpah dengan Al-Quran supaya mereka tidak membocorkan kejadian tersebut.

"Para korban ketakutan karena disumpah jadi mereka berjanji untuk tidak memberitahukan (orang lain)," sebutnya.

Namun, karena rentang waktu kejadian yang cukup lama, polisi menyebut sebagian kasus tidak dapat diproses lebih lanjut karena telah melewati masa kedaluwarsa

Arya pun mengimbau kepada masyarakat yang merasa menjadi korban S agar melapor ke polisi.

Penyidik dalam waktu dekat juga akan memeriksa Eky Priyagung sebagai korban.

"Saat ini kami masih menunggu kesiapan dari komika tersebut untuk datang (diperiksa sebagai saksi), waktu itu sudah koordinasi mau datang mau hadir disini untuk diperiksa tetapi mungkin karena kesibukan beliau ya sampai saat ini belum bisa dilaksanakan karena beliau belum bisa hadir," jelasnya.

Akibat perbuatannya, S disangkakan pasal 82 ayat 1 dan ayat 2 Undang-undang Nomor 17 tahun 2015 tentang Perlindungan Anak.

"Hukuman pidana paling singkat 5 tahun dan maksimalnya 15 tahun dengan denda paling banyak Rp 5 miliar," sebut Arya.

Sebelumnya, Eky mengaku mengalami dugaan pelecehan seksual oleh guru mengajinya berinisial SU yang mengajar di salah satu Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) di masjid di Kecamatan Rappocini, Makassar.

Kejadian itu dialaminya saat masih berusia 13 tahun atau sekitar tahun 2009.

Eky menceritakan, pelecehan terjadi saat dia dipanggil guru mengajinya ke rumah. Alasannya untuk membaca Al-Qur'an dengan dalih ujian kenaikan tingkat.

Namun, saat menghadap di rumah pelaku, ia malah diminta membuka celana guru mengajinya hingga terjadi dugaan pelecehan seksual tersebut.

Eky mengatakan, ada sekitar 40 orang yang mengaku korban menghubunginya sejak videonya yang mengalami dugaan pelecehan seksual itu viral di media sosial.

Sejak mengunggah konten pertamanya, Eky mulai menerima banyak respons dari sesama korban yang mengaku mengalami pelecehan oleh pelaku yang sama.

Temuan itu mendorongnya untuk berbicara lebih terbuka di media sosial.

"Akhirnya saya unggah lagi di Instagram Story, tapi kali ini lebih blak-blakan. Kalau sebelumnya saya masih cerita secara implisit, sekarang saya benar-benar speak up," jelasnya.

Unggahan itu pun mendapat respons luas dari warganet. Eky menerima banyak pesan dari korban.

Dari pesan-pesan tersebut, Eky juga menemukan fakta baru, ternyata korbannya sekitar 40 orang lebih, yang dilakukan oleh pelaku yang sama.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini