Mekanisme cicilan di BSI Cicil Emas dapat disesuaikan dengan nominal dan jangka waktu yang diinginkan. Sistem ini ditujukan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mempersiapkan kebutuhan di masa mendatang.
“Apalagi untuk kebutuhan krusial di kurun waktu 3-5 tahun mendatang, seperti kebutuhan biaya pendidikan anak, biaya pelunasan haji, biaya pernikahan dan kebutuhan lainnya,” ujar Anton.
Selain Cicil Emas, saat ini portofolio bisnis emas BSI melesat tajam. Pada periode yang sama, pembiayaan emas BSI secara total yaitu Cicil Emas dan Gadai Emas mencapai Rp14,33 triliun atau naik hampir 82 persen secara tahunan.
Untuk Gadai Emas sendiri nilainya mencapai Rp6,96 triliun atau bertumbuh 35,65 persen secara tahunan.
Baca Juga:Tambang Emas di Luwu, Gubernur Sulsel: Jangan Sampai Rakyat Hanya Jadi Korban
Pertumbuhan itu juga didukung oleh proyeksi harga emas yang dalam jangka menengah maupun panjang masih meningkat, terutama di tengah kondisi ekonomi global yang masih menantang.
Secara jangka menengah harga emas diproyeksi naik hingga 3.200 dolar AS per troy ounce, bahkan bisa mencapai 4.500 dolar AS per troy ounce pada penghujung 2025.
Anton pun menyarankan masyarakat yang memiliki kebutuhan dalam waktu dekat untuk menggadaikan emas, alih-alih menjualnya. Setidaknya, emas yang digadaikan bisa dilunasi dan dimiliki kembali oleh nasabah.
BSI pun terus memberikan edukasi dan literasi kepada masyarakat dari berbagai kalangan dan generasi untuk memulai berinvestasi aman dan menguntungkan melalui instrumen emas.
Saat ini, BSI memiliki lebih dari 100.000 BSI Agen di seluruh penjuru Indonesia yang siap mengedukasi investasi emas kepada masyarakat.
Baca Juga:Mira Hayati Jadi Tahanan Kota, Perampok Toko Emas Ditangkap Polisi