Namun tak lama, ia bergegas turun dari mobilnya dan hendak menantang duel pengendara motor.
"Ku bunuh kamu. Aku menang woi," teriaknya sambil dihalau oleh seorang ajudan.
Beruntung Paris berhasil ditenangkan dan melanjutkan perjalanannya menuju rumah jabatan bupati untuk berbuka puasa.
Dari informasi yang didapat, peristiwa bermula saat Paris melihat dua orang pemuda mengajungkan salam tiga jari.
Baca Juga:Driver Taksi Online Tutup Kantor Gubernur Sulsel, Lalu Lintas di Jalan Urip Sumoharjo Lumpuh
Paris yang merasa terprovokasi kemudian tidak terima dan turun dari mobilnya.
Sebelum kejadian, Andi Sudirman Sulaiman melantik Paris Yasir sebagai bupati Jeneponto dan Islam Iskandar sebagai Wakil Bupati Jeneponto periode 2025-2030.
Semoga kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Sebagai kepala daerah yang memenangkan Pilkada 2024, sudah saatnya menjadi pemimpin untuk semua. Bukan malah melanjutkan permusuhan.
Kasus MK
Untuk diketahui, Paris Yasir-Islam Iskandar terpaksa ditunda dilantik karena hasil Pilkada Jeneponto digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK) oleh pasangan pasangan calon (Paslon) Nomor Urut 3, Muhammad Sarif dan Moch Noer Alim Qalby.
Baca Juga:Gubernur Sulsel Ubah Aturan Hari Kerja dan Pakaian Dinas Pegawai
Namun dalam putusan persidangan, MK menolak petitum paslon nomor 3 sebagai pemohon yang menginginkan adanya pemungutan suara ulang (PSU) di 25 tempat pemungutan suara (TPS) di sejumlah wilayah di Kabupaten Jeneponto.