"Toleransi Menyentuh Hati: Kisah Dai di Toraja Utara Buktikan Indahnya Keberagaman"

Agar dakwah Islam dapat berkembang secara damai dan penuh toleransi

Muhammad Yunus
Jum'at, 21 Maret 2025 | 15:01 WIB
"Toleransi Menyentuh Hati: Kisah Dai di Toraja Utara Buktikan Indahnya Keberagaman"
Pendakwah yang dikirimkan ke wilayah 3T [SuaraSulsel.id/ANTARA/HO-Kemenag]

Hal itu dilakukan agar dakwahnya lebih mudah diterima.

Selain berdakwah secara langsung, ia juga berkomitmen untuk terus membimbing masyarakat secara daring setelah kembali ke Bogor.

Mumu bahkan membuka peluang bagi pemuda setempat yang ingin belajar agama di Jawa dengan biaya hidup dan pendidikan yang ditanggungnya.

"Saya mengajak anak-anak di daerah ini untuk menempuh pendidikan agama di Jawa. Keluarga hanya perlu menanggung tiket perjalanan, selebihnya akan saya tangani," kata dia.

Baca Juga:6 Persiapan Itikaf Ramadan Agar Membawa Ketenangan Hati dan Keberkahan

Mumu Nazmudin merupakan salah satu dai yang mengabdi di wilayah 3T untuk berdakwah dengan damai dan toleran.

Pengalamannya di Toraja Utara bukan hanya tentang menyampaikan ajaran agama, tetapi juga membangun harmoni dalam keberagaman.

Tantangan akses dan kendala bahasa justru memperkuat tekadnya untuk terus berkontribusi bagi umat.

Yang dialami Mumu, telah dirasakan sebelumnya oleh Musyawir (38). Ia merupakan satu dari 500 dai yang dikirim ke wilayah 3T pada 2024.

Kala itu, Musyawir mendapat tugas berdakwah di Papua Barat.

Baca Juga:Masjid Al Markaz Hadirkan Muballigh Berbahasa Daerah di Ramadan 1446 H

Ia dikirim untuk berdakwah di wilayah Kelurahan Kroy, Distrik Kaimana, Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat, selama Ramadhan 2024.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini