Pupuk Melimpah, Petani Semringah

Petani gembira karena bisa dengan mudah mendapatkan pupuk jelang musim pemupukan

Muhammad Yunus
Kamis, 27 Februari 2025 | 12:21 WIB
Pupuk Melimpah, Petani Semringah
Petani di kabupaten Maros, Sulawesi Selatan menggarap sawah [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara]

SuaraSulsel.id - Hujan deras mengguyur Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan sejak Sabtu, 22 Februari 2025 malam menyisakan tanah basah berlumpur. Minggu pagi, rintik gerimis belum juga reda.

Namun, hal itu tak mengganggu bagi Rahman (49), petani di Desa Minasa Baji, Kecamatan Bantimurung. Ketika jarum jam menunjukkan pukul 07.45 wita, ia bergegas menuju sawah garapannya.

Jarak rumah dan sawah cukup dekat. Hanya sekitar 8 menit saja dengan menaiki roda dua butut miliknya. Hari itu Rahman harus memeriksa kondisi tanah dan menyiangi padi sebelum melakukan pemupukan kedua.

"Sekarang kami tidak lagi khawatir soal pupuk," ujarnya.

Baca Juga:Tangis Bahagia Petani Singkong Asal Toraja, Anaknya Diterima Kuliah Gratis di UGM

Ia mengaku stok dan harga pupuk saat ini tak lagi bergejolak. Petani gembira karena bisa dengan mudah mendapatkan pupuk jelang musim pemupukan ke dua.

Kata Rahman, ia membutuhkan setidaknya 20 sak urea untuk tiga bidang sawah yang ia garap. Kini, ketersediaan pupuk melimpah hingga di pengecer.

"Tidak lagi seperti satu-dua tahun lalu setengah mati betul cari pupuk. Ada (stok) juga mahal. Sekarang cuma kasih lihat KTP sudah bisa ditebus," ucapnya.

Menurutnya, kelangkaan pupuk selama ini disebabkan oleh distributor hingga pengecer yang nakal. Mereka mematok harga jauh di atas Harga Eceran Tertinggi atau HET.

Untuk 1 sak urea misalnya. Petani kerap mendapat harga Rp120 ribu sampai Rp140 ribu per sak. Padahal harga jual seharusnya hanya Rp112.500.

Baca Juga:Cara Mengolah Bunga Telang Jadi Omzet Rp20 Juta

Namun sekarang tak ada lagi yang berani curang. Pemerintah sudah memperketat pengawasan dengan mencabut langsung izin distributor yang bandel.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini