Tangis Bahagia Petani Singkong Asal Toraja, Anaknya Diterima Kuliah Gratis di UGM

Petani singkong di kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan menangis bahagia mendengar anaknya lulus

Muhammad Yunus
Kamis, 18 Juli 2024 | 12:35 WIB
Tangis Bahagia Petani Singkong Asal Toraja, Anaknya Diterima Kuliah Gratis di UGM
Moses Patibang, mahasiswa baru UGM saat berfoto bersama ayahnya, Natan Kapitong [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Natan Kapitong (55), petani singkong di kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan menangis bahagia mendengar anaknya diterima kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Sang anak bernama Moses Patibang diterima kuliah di Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) lewat jalur SNBP.

Kabar baiknya, Moses terdaftar sebagai calon mahasiswa penerima KIP kuliah dan akan mendapat subsidi uang kuliah tunggal (UKT) 100 persen.

Bagi Natan, subsidi UKT 100 persen yang diberikan UGM seperti sebuah mimpi yang jadi kenyataan. Ia pun mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak terkait yang telah memberi subsidi pada anaknya untuk dapat melanjutkan pendidikan.

Baca Juga:Desa Landorundun Toraja Utara Masuk Daftar Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024

"Karena secara ekonomi kami tidak mampu. Pendapatan kami di bawah Rp500 ribu setiap bulan. Sehingga kalau untuk membiayai kuliah di UGM kami tidak mampu," kata Natan sambil menahan tangis sepeti dikutip dari Ugm.ac.id.

Dalam lima tahun terakhir, Natan sudah menjadi orangtua tunggal untuk menghidupi ketiga orang anaknya.

Ia hanya mengandalkan penghasilan dari pekerjaan sehari-hari sebagai petani singkong dan tukang ojek panggilan dengan penghasilan kurang dari Rp500 ribu per bulan.

Natan dan keluarganya tinggal di rumah kayu yang jauh dari kota dan pemukiman warga, di Kecamatan Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja.

Untuk menuju rumah tinggal mereka hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki melewati hutan kecil dengan jalan setapak yang berbatu.

Baca Juga:Kisah Warga Toraja Utara Rugi Miliaran Rupiah Karena Investasi Bodong

Keterbatasan ekonomi menjadi alasan Natan sempat meminta anak bungsunya itu agar menunda keinginan melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah. Kalaupun terpaksa, sebaiknya memilih kampus yang tidak jauh dari Toraja.

Akan tetapi sang anak terus bersikeras dan meyakinkannya jika pilihan kuliah di UGM demi masa depannya kelak. Natan pun melunak, saat tahu Moses mendaftar lewat jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP).

Lalu, pada 26 Maret 2024, Moses menghadiri acara ibadah di gereja. Ia berdoa semoga Tuhan mengabulkan doa dan harapannya.

Selepas ibadah, Moses mengambil ponsel dan membuka laman pengumuman SNBP. Sontak ia berlari dan dan teriak sekeras-kerasnya, "Puji Tuhan, saya lulus UGM. Saya lulus UGM!"

Begitu haru dan senangnya hingga membuat seluruh jemaat dan sang Pendeta ikut bahagia karena berita baik itu. Apalagi Moses menjadi satu-satunya siswa lulusan SMA Negeri 3 di Toraja yang tahun ini diterima berkuliah di UGM.

Di bangku SMA, Moses adalah siswa yang selalu mendapat peringkat 5 besar di sekolah. Untuk bisa lulus seleksi SNBP, ia selalu berusaha untuk mempertahankan nilai dan prestasinya sejak duduk di kelas 10.

Moses mengaku terinspirasi dari sosok Najwa Shihab, presenter TV yang diidolakan sejak dulu.

"Saya ingin memiliki kemampuan berbicara di depan publik yang baik seperti Najwa Shihab. Kalau sudah lulus saya bercita-cita menjadi seorang dosen,” ujar Moses.

Kabar bahagia ini juga ia persembahkan spesial untuk almarhum ibunya. Hingga sekarang Moses selalu ingat pesan yang disampaikan oleh ibunya untuk belajar dengan giat.

"Kamu harus belajar yang rajin dan giat. Ini saya persembahkan untuk mama yang telah merawat saya dari kecil hingga bertumbuh menjadi pribadi yang kuat. Tanpa kehadiran mama di hidupku, saya hanyalah sebutir debu yang tidak berarti," tuturnya.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini