Mereka mendesak agar pengelola melepas buaya tersebut ke sungai karena akan ada hal yang tidak diinginkan terjadi jika dikurung.
Video tersebut mengundang banyak reaksi dari warganet. Mereka menilai buaya sebenarnya merasa resah karena terus diganggu oleh manusia.
Saudara Kandung Buaya?
Ada satu keyakinan yang berkembang di beberapa daerah terkait persaudaraan dengan buaya. Keyakinan seperti ini juga masih ditemukan di beberapa daerah di Sulawesi.
Baca Juga:Bejat! Pemilik Rumah Tahfidz di Gowa Cabuli Tiga Santriwati
Benarkah keyakinan ini, yaitu bahwa ada beberapa manusia yang bersaudara kandung dengan buaya?
Muhammad Ode Wahyu, Kepala Sekolah Pondok Pesantren Tahfizh Al-Qur'an An-Nail mengatakan, keyakinan seperti ini biasanya lahir karena mitos bahwa dahulu nenek moyang mereka adalah hewan.
Ada beberapa orang yang meyakini bahwa mereka adalah keturunan dari kambing. Oleh karena itu, mereka mengharamkan memakan kambing, karena kalau mereka menyembelihnya, mereka teringat orang tua mereka yang mereka sembelih, atau ada keyakinan tubuh mereka aka terkena penyakit karena telah menyembelih seekor kambing.
"Saya pernah dengar pernyataan itu dari kawan saya di Sinjai, kebetulan beliau adalah seorang yang memiliki keluarga dari orang-orang yang berkeyakinan seperti itu," kata Wahyu.
Dalam Al-Qur'an, kata Wahyu, manusia adalah keturunan Adam dan Istrinya yang bernama Hawa. Adam diciptakan dari tanah bukan keturunan hewan seperti monyet, kera, kambing atau lainnya.
Baca Juga:Tragis! Wanita Muda di Gowa Tewas dengan 90 Tusukan oleh Kekasih
Oleh karena itu, Islam tidak membenarkan keyakinan-keyakinan seperti itu. Barangsiapa meyakini bahwa manusia adalah keturunan hewan, sebagaimana teori Darwin, maka ia telah menyelisihi al-Qur'an.