SuaraSulsel.id - Di tengah rintik hujan yang membasahi Desa Lempangan, Gowa, Meity Rahmatia, Anggota DPR RI dari PKS, menyambut hangat warga dalam acara makan coto bersama.
Bukan sekadar silaturahmi, kegiatan ini sekaligus menjadi ajang untuk mendukung program makan gratis yang mulai digagas pemerintah.
Dengan langkah ringan, Meity berjalan dari rumah mantan kepala desa menuju kantor desa.
Antusiasme warga terasa sejak pagi, tenda yang dipasang penuh sesak oleh berbagai lapisan masyarakat—dari anak-anak hingga orang tua.
Baca Juga:Intip Menu Makan Bergizi Gratis di Kota Makassar, Tanpa Susu
Meity menyapa setiap warga dengan ramah, menciptakan suasana akrab seperti pulang ke kampung halaman sendiri.
Dalam sambutannya, Meity menjelaskan makna acara tersebut.
"Coto Makassar adalah simbol kebudayaan kita. Lewat acara ini, kita mempromosikan kuliner lokal sekaligus mendukung visi pemerintah untuk program makan gratis," katanya, Senin 6 Januari 2025.
Warga pun menikmati sajian coto sembari berbincang santai, merasakan kebersamaan yang jarang terjadi di acara formal.
Bagi warga seperti Hasniah Daeng Tobo (48), acara ini membawa kesan mendalam.
Baca Juga:10 Ribu Porsi Hari Pertama Program Makan Bergizi Gratis di Makassar
"Kami puas sekali. Kalau bisa, kegiatan seperti ini diadakan rutin, tidak harus coto," ujarnya.
Ernawati (30), ibu rumah tangga, juga memuji kedekatan Meity dengan masyarakat.
"Beliau tidak lupa pada kami, meski sudah di DPR RI."
Tak hanya di Gowa, Meity berencana melanjutkan program serupa di daerah lain dengan menyesuaikan budaya setempat.
“Yang penting adalah esensi silaturahmi, nilai sosial, dan mendukung visi pembangunan. Tidak harus selalu coto, yang penting masyarakat merasa diperhatikan,” tutupnya.
Presiden Prabowo Pantau Langsung
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra yang juga Ketua MPR RI Ahmad Muzani mengatakan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto ikut memantau jalannya pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dimulai pada Senin (6/1).
"Ya, beliau memantau dan beliau terus mengikuti perkembangan makan siang bergizi ini, dan beliau terus mendapatkan berbagai macam laporan dari berbagai daerah," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Pernyataan Muzani tersebut disampaikan berkaitan dengan kegiatan Presiden Prabowo Subianto yang tidak dijadwalkan meninjau pelaksanaan program MBG pada hari pertama dimulai, yakni Senin, 6 Januari 2025.
Dia pun bersyukur program MBG yang dicanangkan Presiden Prabowo akhirnya dapat mulai berjalan sejak hari ini di 26 provinsi di Tanah Air.
Dia juga berharap program MBG dapat berjalan secara baik dan lancar, serta melibatkan berbagai pihak dalam penyelenggaraannya.
Makan bergizi gratis, yang merupakan program prioritas Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, resmi diberlakukan hari ini di sekolah-sekolah dan posyandu di 26 provinsi di Indonesia.
Ada sekitar 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG yang beroperasi untuk menyediakan makanan bergizi buat anak-anak sekolah dan ibu hamil mulai hari ini.
Dapur-dapur MBG itu tersebar di 26 provinsi, yaitu Aceh, Bali, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Gorontalo.
Kemudian, ada juga dapur-dapur MBG di Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, dan Papua Selatan.
Operasional dapur MBG dipimpin oleh seorang kepala SPPG yang ditunjuk langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Kepala SPPG ini bekerja sama dengan seorang ahli gizi dan seorang akuntan untuk memastikan kelancaran distribusi makanan dan mengawasi secara ketat kualitas makanan serta standar gizi yang disalurkan ke anak-anak dan ibu hamil.