"Setelahnya kita berkoordinasi dengan kabupaten kota, intervensi seperti apa yang mesti dilakukan untuk bantuan keuangan. Kemudian, kita dorong industri padat karya agar terbuka lapangan pekerjaan," ucapnya.
Pada tahun 2021, angka kemiskinan di Sulsel berada di 8,78 persen. Di tahun 2022 karena pandemi Covid-19 menjadi 8,66 persen dan di tahun 2023 berkisar 8,70. Artinya, ada tren penurunan walau sedang pandemi.
Tapi menurutnya, perlu ada data yang akurat dan koordinasi dengan semua sektor untuk mengatasi masalah kemiskinan.
"Intinya koordinasi dan data yang benar agar kita bisa mengintervensi penurunan kemiskinan di daerah," jelasnya.
Baca Juga:Sulsel Menanti! Siapa Unggul Debat Perdana Pilgub Sulsel, Andalan Hati atau DIA?
Begitu pun dengan angka pengangguran. Jumlah angka pengangguran di Sulsel terus menurun dalam tiga tahun terakhir. Pada tahun 2021, angka pengangguran mencapai 5,72 persen, tahun 2022 4,51 persen dan tahun 2023 4,33 persen.
"Ini data BPS. Pengangguran di Sulawesi Selatan terus menurun, tetapi tertinggi tercatat di Makassar 13 persen," kata Sudirman.
2. Layanan Pendidikan
Mohammad Ramdhan Pomanto mengatakan selama menjabat sebagai wali kota, salah satu layanan pendidikan yang jadi prioritasnya adalah komite sekolah. Menurutnya, komite sekolah ada representasi dari peran serta masyarakat.
"Untuk provinsi saya kira satu kata, Tunggu ma'. Kami datang memperbaiki karena peran serta masyarakat sangat perlu. Tanpa kontrol masyarakat, pendidikan kita tidak akan maksimal. Karena semua berhubungan dengan anak didik kita, kemudian kontrol ini akan mengawal kurikulum yang ada," sebutnya.
Baca Juga:Kepala Samsat Makassar Terancam Penjara 6 Bulan, Ini Respons Pj Gubernur Sulsel
Bagi Danny, komite sekolah bisa mengawasi kualitas guru dan proses belajar mengajar di sekolah. Bahkan selama ini di Makassar berjalan baik dan tidak menimbulkan masalah.