Bakal Calon Gubernur Bentuk Koalisi Cegah Kotak Kosong di Pilgub Sulsel

Muncul wacana kotak kosong di Sulawesi Selatan

Muhammad Yunus
Senin, 22 Juli 2024 | 19:13 WIB
Bakal Calon Gubernur Bentuk Koalisi Cegah Kotak Kosong di Pilgub Sulsel
Bakal calon Gubernur Andi Sudirman Sulaiman saat mengembalikan formulir sekaligus mendapat dukungan untuk maju di Pilgub Sulsel 2024 [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara Tambing]

SuaraSulsel.id - Partai Amanat Nasional (PAN) secara resmi mendukung Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi sebagai bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur di Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 2024.

Usungan itu disampaikan langsung Ketua DPW PAN Sulsel, Ashabul Kahfi, Senin, 22 Juli 2024.

Selain PAN, pasangan calon ini juga mendapat dukungan langsung dari Partai NasDem dan Demokrat.

Dengan demikian, Sudirman-Fatmawati setidaknya sudah berada di posisi aman menjelang pendaftaran pada 27 Agustus nanti. Pasangan dengan tagline "Andalan Hati" itu untuk sementara sudah mengantongi 27 kursi dari dukungan parpol.

Baca Juga:PKS Beri Sinyal Tidak Dukung Andi Sudirman Sulaiman di Pilgub Sulsel

Di tengah dukungan koalisi gemuk itu, muncul wacana kotak kosong. Hal tersebut menimbulkan reaksi dari sejumlah bakal calon gubernur lainnya.

Ilham Arief Sirajuddin mengaku kondisi dinamika politik di Sulsel saat ini sedang tidak baik-baik saja.

"Saya lagi berjuang walaupun kita tahu bahwa dinamika politik di Sulsel hari ini tidak terlalu bagus-bagus banget. Bahkan isu kecendrungan mempersiapkan kontestasi politik kotak kosong ini adalah suatu proses pembodohan publik masyarakat," ujarnya.

Mantan Wali kota Makassar itu berharap kotak kosong tidak terjadi di Makassar. Menurutnya, ini akan menciderai demokrasi dan tidak mengedukasi masyarakat.

"Kan kita sudah punya pengalaman kotak kosong kemarin. Bagaimana akhir pilihan masyarakat kalau tidak ada uangnya. Itu jangan sampai terulang lagi," ucapnya.

Baca Juga:IAS, Adnan, atau Indah Calon Gubernur Sulsel? Golkar Masih Tunggu Ini

"Makanya sangat tidak bagus sekali untuk proses pendidikan politik. Sangat tidak bagus oleh karena itu jangan sampai diciptakan itu, dan ini harus bicaranya sama petinggi partai," lanjut IAS.

Namun, IAS sendiri masih optimis Pilgub Sulsel akan diikuti oleh tiga pasangan calon. Perlu dibentuk poros lain agar lawan kotak kosong tidak terjadi.

Ia menyebut Golkar saat ini masih berpihak kepadanya. Kemudian ia juga berharap dukungan dari PKS dan partai lainnya untuk mencukupkan kursi.

"Saya juga sudah diwawancara sama PKB. (Kalau) Demokrat kita disuruh mendaftar, tidak tahu kapan judulnya diajak wawancara tiba-tiba keluar rekomendasi. Saya ndak kecewa. Kalau saya sama Demokrat kan sudah sering dikecewakan jadi sudah biasa," ucapnya.

Sementara, bakal calon lainnya Mohammad Ramdhan Pomanto mengatakan kotak kosong hal yang sah dalam demokrasi. Namun, pengalaman di Pilwali Makassar mesti jadi pelajaran.

"Sah-sah saja, tapi tidak menutup kemungkinan masyarakat bisa memilih (kotak kosong). Ini mirip kejadian kotak kosong di waktu zaman saya 2018, dan di Makassar pertama di dunia kotak kosong menang. Jadi hati-hati," ucapnya.

Danny mengatakan masih punya peluang besar untuk maju di Pilgub Sulsel. Saat ini ia sudah mengamankan PDIP dan Hanura. Partai lain juga dominan belum mengeluarkan rekomendasi.

"Bisa saja minggu ini (rekomendasi)," ucapnya.

Sementara, Bacagub Andi Sudirman Sulaiman mengatakan kotak kosong masih sekadar wacana. Itupun juga tergantung dukungan partai politik.

Menurutnya, jika komunikasi figur dengan partai politik bagus, maka tentu kotak kosong tidak akan terjadi.

"Kalau misalkan partai politik menginginkan, kan kita tidak bisa hindari. Istilahnya kalau komunikasi bagus, masa dilarang jangan (dukung) ke sini," ucapnya.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini