Peneliti Temukan Aliran Dana Rp600 Miliar Untuk Pilgub Sulsel, Untuk Siapa?

Penelitian ketua jurusan Ilmu Politik Unhas Andi Ali Armunanto menemukan adanya aliran dana

Muhammad Yunus
Selasa, 02 Juli 2024 | 15:23 WIB
Peneliti Temukan Aliran Dana Rp600 Miliar Untuk Pilgub Sulsel, Untuk Siapa?
Ilustrasi: Petugas menunjukkan mata uang Rupiah dan Dolar AS di tempat penukaran uang Dolar Indo, Jakarta, Kamis (20/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

Mahalnya biaya politik di dalam pilkada, membuka peluang bagi pemodal atau cukong untuk memberikan dukungan dana kepada kandidat kepala daerah.

Namun di Sulsel, pemodal tidak lagi menyasar proyek APBD dan APBN sebagai balas budi, tapi sumber daya alam.

Kata Andi Ali, para pemodal politik saat ini bukan lagi kelas tongkol. Mereka akan jor-joran membiayai calon kepala daerah di Pilgub Sulsel demi mengincar pengelolaan PT Vale.

"Salah satunya yang diincar adalah nikel. Kita tahu nikel saat ini jadi incaran di Indonesia untuk proyek strategis nasional dan Sulsel menjadi salah satu wilayah segitiga dari Sulawesi Tengah dan Tenggara. Di Luwu Timur sana ada Vale," ujar Andi Ali.

Baca Juga:Andi Ali: Sumber Daya Alam Jadi Incaran Pemodal Pilkada Sulsel

"Ini menariknya karena semacam perebutan sumber daya alam. Kemudian adalah 2025 kontrak karya PT Vale itu berakhir dan akan berganti dengan IUP (Izin Usaha Pertambangan). Ada kewajiban Vale untuk melepaskan sebagian konsesi lahan yang dikuasai dan ada puluhan ribu blok yang akan dilepas," jelasnya.

Peluang tersebut sudah diteropong oleh para pengusaha pertambangan. Sebab, Pemprov ke depan akan punya peran cukup besar soal lahan konsesi di PT Vale.

"Pemodalnya sebenarnya sudah masuk. Ada kelompok Jakarta, Batu Licin itu sudah mulai masuk. Kita kan bisa telusuri koneksinya siapa ke siapa. Itu mereka sudah masuk, di Pilgub sebelumnya sudah terlihat," jelasnya.

Kontributor: Lorensia Clara Tambing

Baca Juga:Bawaslu Sulsel Buka Ruang Suara Perempuan di Pilkada Serentak 2024

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini