Dia mengatakan, jika Fatma maju, hampir pasti Nasdem akan menjadi partai pengusung. Begitu juga dengan Andi Sudirman, diprediksi akan mendapat sokongan dari Partai Gerindra.
"Itu jadi kekuatan besar saat ini. Apalagi orang bicara tentang infrastruktur politik saat ini yang melekat ke Pak Amran (Menteri Pertanian) yang menjadi salah satu tim sukses dan dianggap berhasil oleh Pak Prabowo," sebutnya.
Sementara jika Danny betul berpasangan dengan Indah, merupakan representase antara Makassar dan Luwu Raya.
Walaupun secara geopolitik, kata Sukri, Danny Pomanto berdarah Gorontalo, namun punya basis massa yang kuat di Makassar.
Baca Juga:Direktur Eksekutif PT Indeks Politica Indonesia: JK dan Amran Sulaiman Kurang Harmonis
"Danny Pomanto merepresentasikan Makassar dan sekitarnya. Kemarin (Pilwalkot), hampir 43 persen Pak Danny Pomanto di Makassar. Kita tahu, Makassar merupakan daerah dengan jumlah pemilih terbesar," bebernya.
Sementara jika Indah mampu mengkapitalisasi dirinya sebagai representasi Luwu Raya, itu akan menjadi modal yang kuat.
Dikonfirmasi peluang head to head, Danny Pomanto mengaku tak masalah. Ia mengatakan sudah pernah melalui pertarungan dengan dua lawan atau lebih.
Apapun kondisinya, kata Danny, semua nama yang disebut-sebut akan maju di Pilgub merupakan teman dalam berdemokrasi. Semua punya niat untuk membangun Sulsel menjadi lebih baik.
"Jadi mau menang atau kalah, bukan soal pertarungan. Pengujian konsep itu perlu sekali," tegasnya.
Baca Juga:Danny Pomanto Ambil Formulir Bakal Calon Gubernur Sulsel di PPP, PAN dan PDIP
Danny sendiri mengatakan dalam waktu dekat akan melakukan pendaftaran di KPU Sulsel. Apalagi pendaftaran akan deadline akhir Mei mendatang.