Wal qamara qaddarnaahu manaazila hattaa 'aada kal'urjuunil qadiim.
Dan telah kami tetapkan tempat peredaran bagi bulan, sehingga setelah ia sampai ke tempat persaran yang terakhir kembalilah ia seperti bentuk tandan yang tua.
40. لَا الشَّمْسُ يَنْۢبَغِيْ لَهَآ اَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا الَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ ۗوَكُلٌّ فِيْ فَلَكٍ يَّسْبَحُوْنَ
Lasy-syamsu yanbaghii lahaa an tudrikal qamara wa lallailu saabiqunnahaari, wa kullun fii falakin yasbahuun.
Baca Juga:4 Kesepakatan Deklarasi Damai Ormas Adat Minahasa dan Ormas Keagamaan Muslim di Kota Bitung
Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya.
41. وَاٰيَةٌ لَّهُمْ اَنَّا حَمَلْنَا ذُرِّيَّتَهُمْ فِى الْفُلْكِ الْمَشْحُوْنِۙ
Wa aayatul lahum annaa hamalnaa dzurriyyatahum filfulkil masyhuun.
Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam kapal yang penuh muatan.
42. وَخَلَقْنَا لَهُمْ مِّنْ مِّثْلِهٖ مَا يَرْكَبُوْنَ
Baca Juga:Ustadz Abdul Somad Dorong Warga Muslim Ambon Hafal Al Quran
Wa khalaqnaa lahum mim mitslihii maa yarkabuun.
Dan Kami ciptakan (juga) untuk mereka (angkutan lain) seperti apa yang mereka kendarai.
43. وَاِنْ نَّشَأْ نُغْرِقْهُمْ فَلَا صَرِيْخَ لَهُمْ وَلَاهُمْ يُنْقَذُوْنَۙ
Wa in nasya' nughriq-hum falaa shariikhalahum wa laa hum yunqadzuun.
Dan jika Kami menghendaki, Kami tenggelamkan mereka. Maka tidak ada penolong bagi mereka dan tidak (pula) mereka diselamatkan.
44. اِلَّا رَحْمَةً مِّنَّا وَمَتَاعًا اِلٰى حِيْنٍ