Mengerikan! Jaringan Advokasi Tambang Ungkap Hal Buruk Terjadi di Kawasan PT IMIP Morowali

Perusahaan cenderung menutupi kecelakaan-kecelakaan kerja yang terjadi di lapangan

Muhammad Yunus
Senin, 25 Desember 2023 | 11:05 WIB
Mengerikan! Jaringan Advokasi Tambang Ungkap Hal Buruk Terjadi di Kawasan PT IMIP Morowali
Tungku smelter milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) meledak pada Minggu (24/12/2023).

SuaraSulsel.id - Ledakan tungku smelter nikel PT ITSS di areal PT IMIP, Morowali, Sulawesi Tengah yang mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka bakar, adalah fenomena puncak gunung es yang terus dibiarkan.

Hal ini diungkapkan oleh Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM sesuai data yang selama ini mereka peroleh dari lapangan.

“Ini bukan kejadian pertama, tetapi sudah berulang. Dan, fenomena yang sama terjadi di banyak kawasan industri nikel di Indonesia,” tutur Melky Nahar, koordinator Jaringan Advokasi Tambang dalam rilisnya, Minggu 24 Desember 2023.

Setidaknya, menurut catatan Trends Asia, selama kurun 2015-2022, 53 orang tewas karena kecelakaan kerja di sana. 75 persen korban adalah tenaga kerja lokal dan sisanya, tenaga kerja China.

Baca Juga:51 Orang Jadi Korban Ledakan di Tungku Smelter di Kawasan PT IMIP

Jumlah ini sebenarnya jauh lebih tinggi, namun perusahaan cenderung menutupi kecelakaan-kecelakaan kerja yang terjadi di lapangan hingga menyulitkan pengumpulan informasi.

Jumlah korban kematian di kawasan industri nikel ini sebenarnya bisa jauh lebih tinggi, namun perusahaan seringkali terutup, cenderung sembunyikan informasi. Ini sejalan dengan pemerintah yang abai, tak tegas.

“Para karyawan ketakutan memberikan informasi kecelakaan, karena konsekwensinya mereka akan mendapatkan surat peringatan atau bahkan langsung dipecat,” tutur Moh. Taufik, dinamisator Jaringan Advokasi Tambang Sulawesi Tengah.

Melarang Karyawan Beribadah

PT ITSS selain mempunyai catatan buruk terkait dengan keselamatan karyawannya juga punya catatan buruk soal kebebasan beribadah untuk para karyawan.

Baca Juga:Video Detik-detik Ledakan Tungku Smelter di Kawasan PT IMIP Morowali

Pada 21 Mei 2017, seorang petinggi PT ITSS melarang karyawannya melakukan Shalat Jumat berjamaah dengan dalih kalau para karyawan pergi bersamaan lalu bagaimana pekerjaan di tempat itu.

Terjadi perdebatan, yang viral di akun Facebook Muslimina, antara para karyawan dan bos yang melarang mereka beribadah tersebut.

Setelah berdebat akhirnya mereka diizinkan shalat Jumat tapi secara bergantian dan keputusan itu tidak diterima oleh karyawan.

Perusahaan menanggapi persoalan seperti ini dengan memberikan Surat Peringatan 3 (SP 3) karena penolakan perintah tersebut.

Selain persoalan ini, PT ITSS juga disinyalir banyak menyelundupkan karyawan ilegal dari Cina dari jalur tersembunyi.

Kesenjangan perlakuan antara karyawan Cina dan Indonesia juga terjadi di perusahaan ini. Banyak kejadian karyawan Indonesia yang diberi makanan sudah tidak layak konsumsi. Selain itu, gaji karyawan Cina juga tiga sampai empat kali lebih besar dari karyawan Indonesia.

Persoalan-persoalan keselamatan kerja yang buruk ini tak hanya monopoli IMIP, namun juga buruk di pusat-pusat smelter nikel di Indonesia. Dari GNI, VDNI, dan OSS, IWIP, hingga smelter-smelter di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.

Jelang Natal tahun lalu, misalnya, di smelter PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), Morowali Utara, Nirwana Selle, TikToker beken dan operatar alat berat PT GNI, terjebak dalam kebakaran smelter PT GNI bersama seorang temannya I Made Defri Hari Jonathan. Mereka berdua meninggal dunia dalam insiden tersebut.

Penanganan kasus-kasus semacam Nirwana Selle ini buruk dan cenderung menyalahkan korban dan berbelit-belit terkait uang kematian, menyebabkan kemarahan para karyawan dan pecah dalam pemogokan karyawan PT GNI pada 14 Januari 2023 dan menewaskan tiga karyawan GNI.

Hingga saat ini, hasil investigasi kepolisian terkait peristiwa pemogokan berdarah ini tak pernah dikeluarkan untuk publik. Ratusan aparat keamanan yang diturunkan ke lapangan pasca kejadian tidak untuk melindungi hak-hak keselamatan para pekerja namun melulu hanya untuk kepentingan keberlangsungan produksi nikel.

“Beberapa hari setelah kejadian, pihak kepolisian mengumumkan situasi sudah kondusif, GNI beroperasi seperti semula. Namun hingga hari ini tak ada laporan siapa nama korban dari peristiwa tersebut,” tutur Imam Shofwan, dari devisi riset Jaringan Advokasi Tambang.

“Jatam saat itu, menuntut penghentian operasi GNI untuk melakukan evaluasi menyeluruh terkait aktivitas GNI, namun tak didengarkan oleh aparat.”

Program Andalan Jokowi

Hilirisasi nikel ini jadi program andalan Jokowi. Telah makan korban. Tak hanya korban nyawa, tapi juga kemiskinan warga sekitar smelter nikel. Smelter nikel IMIP di Morowali, misalnya, menyebabkan wilayah tangkap ikan nelayan di Kurisa, Fatufia, menghilang.

“Hal ini disebabkan oleh laut yang dibuangi limbah PLTU IMIP 24 jam tiap hari dan tujuh hari tiap minggu non stop, sejak PLTU beroperasi di sana tahun 2015.” tutur Imam Shofwan.

Selain itu, lahan pertanian warga Bahomakmur juga tidak lagi produktif sejak smelterisasi nikel berlangsung di dekat desa mereka.

“Tanaman padi yang baru ditanam langsung mati, jika terkena air kuning dari tambang nikel,” tutur Sabar, warga Baho Makmur.

“Sepuluh tahun terakhir kita tak lagi bisa tanam padi.”

persoalan kerusakan lingkungan dan hilangnya sumber-sumber kehidupan warga sekitar proyek hilirisasi ini, juga tak satupun yang menjadi perhatian pemerintah.

Untuk itu JATAM menuntut Presiden Jokowi dan Kapolri:

1. Menuntut Presiden Jokowi untuk segera melakukan audit/evaluasi atas seluruh tindakan kejahatan PT. IMIP terhadap buruh, warga terdampak, maupun lingkungan hidup.
2. Menuntut Presiden Jokowi dan Kapolri Listyo Sigit untuk segera lakukan proses hukum atas Kejahatan PT. IMIP, terutama terkait dugaan pelanggaran hukum dalam ketenagakerjaan, lingkungan hidup dan warga yang terdampak.
3. Menuntut presiden untuk segera perintahkan PT. IMIP agar melakukan pemulihan  sosial-ekologis atas segala kerusakan yang telah terjadi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini