Data Pemilih Diduga Bocor, DPR RI Koordinasi BIN dan BSSN, KPU Sulsel: Semoga Tidak Ganggu Pemilu

252 juta data pemilih tetap atau DPT di Komisi Pemilihan Umum diduga diretas

Muhammad Yunus
Rabu, 29 November 2023 | 13:48 WIB
Data Pemilih Diduga Bocor, DPR RI Koordinasi BIN dan BSSN, KPU Sulsel: Semoga Tidak Ganggu Pemilu
Ilustrasi Hacker (Pexels/Jules Amé)

SuaraSulsel.id - 252 juta data pemilih tetap atau DPT di Komisi Pemilihan Umum (KPU) diduga diretas oleh seorang hacker dengan nama akun Jimbo.

Hacker itu berhasil membobol website https://cekdptonline.kpu.go.id/ dan mengambil data berupa NIK, nomor KK, nomor KTP, nomor Paspor, dan data pribadi lainnya. Jimbo kemudian menjualnya dengan harga 74000 USD atau hampir Rp1,2 miliar.

Data-data kependudukan tersebut amat sangat berpotensi disalahgunakan oleh pelaku kejahatan siber. Mereka bisa memanfaatkan data ini untuk memanipulasi hasil Pemilu 2024.

Anggota Komisi II DPR RI Haruna mengaku sudah berkoordinasi dengan Badan Intelijen Negara (BIN) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk menyelidiki.

Baca Juga:Penceramah di Sulawesi Barat Diminta Sampaikan Pesan Menyejukkan Hati Terkait Pemilu 2024

"BIN dan BSSN sudah diturunkan. Ini baru indikasi, belum diketahui pasti kebenarannya (siapa peretasnya). Nanti tunggu hasilnya dari BIN dan Badan Siber," ujar Haruna saat berkunjung ke Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Rabu, 29 November 2023.

Legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir dan mempercayakan masalah tersebut kepada lembaga negara yang berwenang. Ia mengaku sistem keamanan data KPU untuk Pemilu 2024 sudah baik.

"Kita juga sudah minta KPU untuk menelusuri lebih lanjut soal berita ini," jelasnya.

Di Sulawesi Selatan, KPU sudah menetapkan pemilih tetap 2024 sebanyak 6.670.582 juta jiwa.

Diantaranya, 3.425.956 berjenis kelamin perempuan dan 3.244.626 laki-laki.

Baca Juga:16 Larangan Bagi ASN Pada Pemilu 2024

Dari data tersebut terdapat 532.818 pemilih baru berusia 17 tahun yang akan mencoblos pada 14 Februari 2024. Sementara, ada 3.952 data pemilih yang sudah meninggal dunia, namun masih tercantum dalam database.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini