Data Pemilih Diduga Bocor, DPR RI Koordinasi BIN dan BSSN, KPU Sulsel: Semoga Tidak Ganggu Pemilu

252 juta data pemilih tetap atau DPT di Komisi Pemilihan Umum diduga diretas

Muhammad Yunus
Rabu, 29 November 2023 | 13:48 WIB
Data Pemilih Diduga Bocor, DPR RI Koordinasi BIN dan BSSN, KPU Sulsel: Semoga Tidak Ganggu Pemilu
Ilustrasi Hacker (Pexels/Jules Amé)

KPU juga mencatat masih ada 237.902 pemilih di Sulsel yang tidak punya KTP Elektronik. Tapi mereka bisa mencoblos dengan menggunakan NIK yang tertera pada kartu keluarga.

Kemudian, Dukcapil Sulsel mencatat ada 45 warga sipil yang beralih menjadi TNI/Polri. Data itu dirangkum per 17 November 2023.

Sementara, Ketua KPU Sulawesi Selatan Hasbullah mengaku belum bisa memastikan apakah 6,6 juta pemilih di Sulsel masuk dalam data yang diretas hacker. Hingga kini belum ada informasi resmi dari pusat data nasional di KPU RI.

Ia menjelaskan KPU terus berupaya untuk memperbaiki sistem perbaikan data. Agar tidak mudah diretas baik dari dalam maupun luar negeri.

Baca Juga:Penceramah di Sulawesi Barat Diminta Sampaikan Pesan Menyejukkan Hati Terkait Pemilu 2024

"Terkait data 252 juta data pemilih yang dibobol, kami belum dapat info resminya dari KPU Pusat. Hanya saja kami di Sulsel terus memperkuat server kita agar tidak mudah diretas," ujar Hasbullah saat dikonfirmasi.

Ia mengakui jika lembaga KPU selalu jadi sasaran hacker setiap musim pemilu. Hasbullah berharap data-data yang diduga sudah dijual tidak mengganggu jalannya pemilu.

"Kita berharap pusat data nasional di KPU bisa segera memberikan keterangan resmi agar masalah ini tidak mengganggu jalannya Pemilu," kata Hasbullah.

Sebelumnya, Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber Communication and Information System Security Research Center (CISSReC), Pratama Persadha mengatakan peretas dengan nama Jimbo membagikan 500 data contoh yang ia retas ke situs BreachForums yang biasa digunakan untuk menjual hasil retasan.

Pratama memperkirakan, hacker Jimbo berhasil mendapatkan akses admin website KPU. Caranya bisa dengan beberapa, mulai dari phishing, social engineering, atau malware.

Baca Juga:16 Larangan Bagi ASN Pada Pemilu 2024

"Dengan adanya tangkapan layar tersebut, maka kemungkinan besar Jimbo berhasil mendapatkan akses login dengan role admin KPU dari domain sidalih.kpu.go.id menggunakan metode phising, social engineering atau melalui malware, di mana dengan memiliki akses dari salah satu pengguna tersebut, Jimbo mengunduh data pemilih serta beberapa data lainnya," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini