SuaraSulsel.id - Dulu, Orang Toraja menganut animisme bernama Aluk Todolo. Jauh sebelum ajaran Islam dan Kristen disebarkan di daerah tersebut.
Toraja adalah rumpun suku yang mendiami wilayah di bagian utara Sulawesi Selatan. Letaknya berdekatan dengan banyak peradaban tua seperti Kerajaan Luwu, Enrekang, dan Mandar.
Mayoritas suku Toraja beragama Kristen. Seorang missionaris zending Belanda bernama Antoine Aris Van de Loosdrecht pada tahun 1913 yang menyebarkannya.
Orang Toraja yang masih menganut kepercayaan Aluk Todolo kala itu, kemudian secara besar-besaran terjadi konversi ke Kristen. Dari data BPS, ada 80 persen orang Toraja menganut agama Kristen, yaitu Protestan dan Katolik, dan 12 persen adalah Islam.
Baca Juga:Penyuluh Agama Kristen Peduli Kemanusiaan Konflik Israel-Palestina
Namun,ternyata jauh sebelum penyebaran agama Kristen di Toraja, Islam sudah lebih dulu ada. Bagaimana penyebarannya?
Penyebaran Islam di Toraja dimulai pada abad ke XVIII. Para pedagang Bugis dan Makassar menjajakan dagangannya hingga ke pedalaman, seperti Toraja.
Dari situlah gerbang masuknya Islam ke Toraja. Hingga akhirnya terjadi perkawinan antar suku dan antar agama.
Perkawinan secara Islam pertama kali terjadi di lembang Madandan, Tana Toraja. Seorang bangsawan asal Luwu bernama Opu Demmakalu' menikahi wanita asal kampung tersebut bernama Rangga.
Kala itu, Opu Demmakalu' datang ke Madandan untuk menemui Ampu Lembang atau pemimpin kampung yang tengah berperang melawan pong Tamba' dari Rembon untuk menawarkan bantuan. Dimana pada saat itu terjadi perang saudara antar bangsawan di Toraja.
Baca Juga:438 Penyelenggara Umrah di Indonesia Terancam Sanksi Pembekuan
Ampu Lembang pun kemudian menikahkan saudaranya Rangga dengan Opu Demmakalu' setelah peperangan usai. Ini sebagai bentuk ikatan tali persaudaraan antar dua daerah.
- 1
- 2