Demo Warga Halmahera Tengah Tuntut Pertanggungjawaban PT Weda Bay Nickel Ricuh

Pengunjuk rasa diperhadapkan dengan petugas keamanan bersenjata melakukan pelemparan batu

Muhammad Yunus
Selasa, 14 November 2023 | 14:19 WIB
Demo Warga Halmahera Tengah Tuntut Pertanggungjawaban PT Weda Bay Nickel Ricuh
Demo warga yang tergabung dalam koalisi #SaveSage berlangsung ricuh, Selasa 14 November 2023. Pengunjuk rasa diperhadapkan dengan petugas keamanan bersenjata melakukan pelemparan batu. [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Demo warga yang tergabung dalam koalisi #SaveSage berlangsung ricuh, Selasa 14 November 2023. Pengunjuk rasa diperhadapkan dengan petugas keamanan bersenjata melakukan pelemparan batu.

Hari ini, koalisi #SaveSagea, Halmahera Tengah menuntut pertanggungjawaban PT Weda Bay Nickel (bagian dari PT IWIP) atas pencemaran Sungai Sagea. Namun warga justru diperhadapkan dengan aparat keamanan bersenjata lengkap.

Mengutip rilis dari Jatam, pencemaran berulang di Halmahera Tengah telah berdampak pada hilangnya akses air bersih bagi warga, melumpuhkan pariwisata komunitas Gua Bokimaruru, hingga mencemari ekosistem sungai.

Beberapa tahun terakhir, Sungai Sagea—selama ini sebagai sumber penghidupan dan dikeramatkan oleh leluhur, mengalami pencemaran berulang.

Baca Juga:Dituding Salahi Aturan, Warga Demo Tolak Pembangunan Sekolah Kristen di Parepare

Pencemaran itu semakin sering terjadi sejak Juli hingga September 2023 lalu. Air sungai berubah warna menjadi keruh-kekuningan, menyebabkan ribuan warga kesulitan mengakses air bersih, hingga melumpuhkan aktivitas pariwisata komunitas di gua Bokimaruru.

Warga yang tergabung dalam koalisi #SaveSagea, kemudian mengamati langsung sebaran hulu-hilir pencemaran, lalu menganalisis penyebab keruhnya sungai Sagea.

Hasilnya menunjukkan, bahwa meski sering keruh ketika terjadi hujan lebat, secara visual kekeruhan seperti saat ini berbeda dari sebelum dan lebih mirip sungai-sungai yang telah tercemar sedimen tambang seperti Kobe dan Waleh.

Selain itu, #SaveSagea mengumpulkan foto citra satelit dari bulan Maret hingga Agustus, dan ditemukan terdapat bukaan lahan dan pembuatan jalan di wilayah Sagea Atas yang mana kawasan tersebut masuk dalam konsesi PT. Weda Bay Nickel (WBN).

PT. WBN merupakan perusahaan pertambangan nikel yang terintegrasi dengan PT. IWIP dan memiliki luas konsesi sebesar 45,065 Ha, dimana wilayah Sagea Atas (Jiguru, Bokimekot, Pintu, dll) juga termasuk dalam konsesi perusahaan.

Baca Juga:Fasilitas Pengolahan Nikel dengan Teknologi HPAL Dibangun di Luwu Timur

Dari pantauan lapangan #SaveSagea, ditemukan terdapat pembuatan jalan untuk pengerahan alat pengeboran (eksplorasi) oleh PT. WBN.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini