SuaraSulsel.id - Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi penyumbang produk ekspor sejumlah komoditas yang berkualitas baik.
Sebagai daerah yang kaya sumber daya alam, komoditas seperti kopi, kacang, hingga daun nipah termasuk deretan daftar produk yang paling laris di pasar internasional.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2023, nilai ekspor Sulawesi Selatan mencapai 188,05 juta US$. Angka itu naik dari bulan Agustus yang hanya 172,88 juta US$.
Berikut brand lokal asal Sulawesi Selatan atau Sulsel yang paling diminati negara luar:
Baca Juga:Dampak Kemarau, Kanal di Makassar Ini Dipenuhin Eceng Gondok
1. Kopi Leluhur
Kopi arabica dan robusta khas Toraja, Sulawesi Selatan ini diminati oleh pasar internasional. Brand kopi Leluhur sudah diekspor ke beberapa negara seperti Hongkong, Australia, dan Korea Selatan.
Kopi Leluhur diambil dari biji kopi pilihan yang berasal dari daerah-daerah dataran tinggi. Biji kopi arabika diambil khusus pada ketinggian 1.400-2.700mdpl.
Sementara Kopi Robusta Leluhur tumbuh di ketinggian sekitar 700-1.100mdpl untuk mempertahankan cita rasa dan karakternya.
Baca Juga:Efek Kemarau, Waduk Bili-Bili di Gowa Mengering
Kemiri Sultan punya pangsa pasar di Hongkong. Produk asal kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan ini dipercaya punya kualitas terbaik di dunia.
Selain sebagai bumbu dapur, kemiri biasanya digunakan oleh industri kosmetik, kesehatan, dan juga pelembab kulit. Selain itu, minyak kemiri juga biasa ditambahkan pada produk penyubur rambut.
Harga untuk kemiri yang sudah dikupas berkisar Rp 40 ribu per kilogramnya. Sedangkan jika sudah diolah dan menjadi minyak, harganya akan bertambah yakni sekitar Rp 700 ribu per kilogramnya.
Kemiri juga memiliki kandungan vitamin C dan vitamin E yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Selain itu juga punya kandungan antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas sehingga tubuh terlindungi dari bakteri dan virus.
4. Teh Nipah
Tumbuhan nipah diketahui punya sejuta manfaat. Salah satunya sebagai bahan untuk dijadikan teh yang laku di pasar internasional.
Teh Nipah diproduksi oleh CV Coconut International Indonesia (CII) di kota Makassar, Sulawesi Selatan. Khasiatnya dipercaya melebihi ginseng dan sudah diuji laboratorium oleh peneliti di Korea.
Selain untuk anti penuaan, teh nipah juga dimanfaatkan untuk pengobatan internasional. Saat ini, CII rutin mengekspor teh nipah ke Korea Selatan.
Teh Nipah juga pernah dibeli oleh Presiden RI, Joko Widodo saat berkunjung ke kabupaten Maros, beberapa waktu lalu.
Kacang Mete Bunly diproduksi sejak tahun 2017. Walau terbilang masih baru, hasil industri rumahan yang terletak di Perumahan Dosen Unhas Tamalanrea ini sudah menembus pasar ekspor.
Kacang Mete Bunly setiap tahunnya dikirim ke Hongkong, Malaysia, Singapura, Mesir hingga Afrika Selatan.
Bukan hanya enak dan gurih, kacang mete juga disukai oleh orang luar karena tidak mengandung kolesterol.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing