SuaraSulsel.id - Menteri Pertanian periode jabatan 2014-2019 Andi Amran Sulaiman kembali mendapat amanah untuk menjabat sebagai Menteri Pertanian RI era Kabinet Indonesia Maju Joko Widodo-Ma’ruf Amin untuk mengisi kekosongan jabatan yang ditinggalkan oleh Syahrul Yasin Limpo karena terjerat korupsi.
Menggunakan setelan kemeja putih dan jas hitam, serta didampingi sang istri, Andi Amran Sulaiman sudah tiba di Istana Negara, Jakarta, sekira pukul 07.00 WIB karena akan dilantik oleh Presiden Joko Widodo untuk menempati posisi di Kementerian Pertanian dengan masa jabatan kurang lebih 1 tahun atau hingga Oktober 2024.
Pengalaman memimpin Kementerian Pertanian menjadi salah satu alasan Jokowi kembali memercayakan posisi tersebut kepada Amran. Orang nomor satu di Indonesia itu menilai Amran telah memahami dan mengerti tentang penanganan pertanian di Tanah Air.
Usai dilantik Presiden Joko Widodo, pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan, itu mengaku mendapat mandat untuk meningkatkan produksi pertanian, terutama beras menjelang musim panen pada awal tahun 2024. Amran akan mencari solusi dari berbagai keluhan yang datang dari petani.
Baca Juga:Mantan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman Hadiri Pelantikan Menteri Pertanian di Jakarta
Dia mengambil satu contoh keluhan petani, dia laporkan ke Presiden. Jika petani berteriak tidak ada pupuk, itu artinya tanda-tanda produksi akan turun.
Fokus Satu tahun
Setibanya di Kantor Kementerian Pertanian yang berada di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan, Amran menyempatkan diri untuk bertemu awak media.
Pada kesempatan itu, ia menyampaikan bahwa pelantikannya penuh dengan berkah karena pada malam sebelum resmi menjabat sebagai Menteri Pertanian, hujan mengguyur sejumlah kawasan di Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah hingga Indonesia timur di tengah kondisi kemarau berkepanjangan dan El Nino.
Sesuai pesan Presiden Jokowi untuk meningkatkan produksi beras, Amran mengaku akan berfokus untuk memperkuat produksi berbagai komoditas strategis seperti padi dan jagung.
Baca Juga:Baru Dilantik Jadi Menteri Pertanian, Amran Fokus Tingkatkan Produksi Komoditas Strategis
Pria kelahiran tahun 1968 itu bertekad mampu menekan jumlah impor beras yang pada 2023 mencapai 3,5 juta ton hingga ke titik nol agar Indonesia kembali menjadi negara swasembada beras layaknya tahun 2017 dan 2021 lalu.